21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

merasa jemu). Dengan demikian, mereka menghilangkan sifat bosan dari<br />

Allah dan menisbatkannya kepada mereka. Kemudian beliau berkata,<br />

"Pendapat lain mengatakan bahwa kata "hatta" berarti hina.<br />

Pendapat pertama lebih sesuai dengan kaidah bahasa. Pendapat<br />

ini diperkuat dengan <strong>hadits</strong> yang diriwayatkan dari jalur Aisyah dengan<br />

lafazh, "Kerjakan amalan sesuai dengan kemampuan kalian karena<br />

sesungguhnya Allah tidak akan jemu memberikan pahala sampai kalian<br />

yang jemu melakukannya." Akan tetapi dalam rangkaian sanadnya<br />

terdapat Musa bin Ubaidah, dan dia termasuk perawi yang lemah. Ibnu<br />

Hibban berkata dalam shahihnya, "Ini adalah lafazh ta'aruf, yang<br />

menjadikan lawan bicara tidak dapat mengerti apa yang dibicarakan<br />

kecuali dengan kata tersebut." Inilah pendapat beliau dalam semua kata<br />

yang ada kemiripan.<br />

Li-f (Paling disukai). Al Qadhi Abu Bakar Al Arabi berpendapat,<br />

bahwa makna kecintaan dari Allah adalah kehendak Allah untuk<br />

memberikan pahala. Dengan demikian, amal atau perbuatan yang paling<br />

banyak mendapat pahala adalah yang dilakukan secara terus menerus.<br />

; 2i (Kepada-Nya). Dalam riwayat Al Mustamli disebutkan<br />

dengan lafazh Jii JL (Kepada Allah), dan juga dalam riwayat Ubdah dari<br />

Hisyam yang dikeluarkan oleh Ishaq bin Rahawaih dalam musnadnya.<br />

Demikian pula dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari jalur Abu<br />

Salmah serta riwayat Muslim dari Qasim dari Aisyah. Riwayat ini sesuai<br />

dengan judul bab, sedangkan para perawi lainnya meriwayatkan dari<br />

Hisyam dengan lafazh S jp<br />

Li-f o&j (Dan sesungguhnya amalan yang<br />

paling disukai olehnya). Maksudnya, yang paling disukai oleh Rasuullah<br />

SAW. Hal ini disebutkan secara jelas oleh Imam Bukhari dalam bab "Ar-<br />

Riqaq", yaitu riwayat Malik dari Hisyam. Dalam hal ini tidak ada<br />

pertentangan antara kedua <strong>hadits</strong> tersebut, karena -pada hakikatnyasesuatu<br />

yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling dicintai oleh<br />

Rasul-Nya.<br />

Imam Nawawi berkata, "Amal yang sedikit tapi dilakukan secara<br />

terus menerus menunjukkan ketaatan seseorang kepada Allah SWT, yaitu<br />

dengan mengingat-Nya, melakukan koreksi diri, ikhlas dan menerima apa<br />

yang ditakdirkan Allah kepadanya, berbeda halnya dengan amalan yang<br />

banyak tapi memberatkan. Sebab amal yang sedikit tapi dilakukan secara<br />

terus menerus itu akan bertambah, sedangkan amal yang banyak tapi<br />

memberatkan akan terhenti atau terputus di tengah jalan."<br />

Ibnu Jauzi berkata, bahwa Allah mencintai amal yang dilakukan<br />

secara terus menerus karena dua hal:<br />

186 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!