21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pendapat ini juga tidak kuat, karena haji lebih dikenal oleh orang-orang<br />

selain mereka.<br />

Adapun pendapat yang mengatakan bahwa tidak disebutkannya<br />

haji dalam riwayat tersebut karena mereka tidak memiliki jalan untuk<br />

menunaikannya disebabkan adanya kaum kafir Mudhar. juga tidak dapat<br />

diterima, karena ketidakmampuan mereka dalam melaksanakan haji tidak<br />

harus menjadi penghalang untuk memberitahukan hal tersebut kepada<br />

mereka agar dapat melaksanakan haji pada saat yang memungkinkan<br />

seperti yang disebutkan dalam ayat. Bahkan tuduhan yang menyatakan<br />

bahwa mereka tidak memiliki jalan untuk melaksanakan haji, juga tidak<br />

dapat diterima, karena pada bulan-bulan tersebut mereka dalam keadaan<br />

aman.<br />

Dapat dikatakan bahwa disebutkannya sebagian perkara kepada<br />

mereka, adalah karena mereka bertanya kepada Rasulullah tentang<br />

amalan yang dapat memasukkan mereka ke dalam surga, sehingga<br />

Rasulullah membatasi jawabannya pada ibadah yang dapat dilakukan<br />

oleh mereka pada saat itu. Rasulullah tidak bermaksud mengabarkan<br />

kepada mereka seluruh hukum yang wajib dan yang harus ditinggalkan<br />

oleh mereka. Hal itu dikuatkan oleh larangan Rasul untuk memeras<br />

anggur, padahal masih banyak perbuatan yang lebih dari itu yang harus<br />

dilarang. Di sini larangan Rasul tersebut berdasarkan pada apa yang<br />

sering mereka lakukan.<br />

Apa yang ditemukan pada bab "Puasa" dari Sunan Al Kubra<br />

karya Al Baihaqi berupa penambahan dari jalur Abi Qilabah Ar-Raqqasyi<br />

dari Abu Yazid Al Harawi dari Qurrah, "Dan menunaikan haji ke Baitul<br />

Haram" merupakan riwayat yang syadz (cacat), karena orang yang<br />

meriwayatkan dari keduanya dan Nasa'i, Ibnu Khuzaimah, ibnu Hibban<br />

dari jalur Ourrah tidak menemukan kata haji. Agaknya kalimat di atas<br />

disebabkan oleh perubahan yang dilakukan oleh Abu Qilabah, ini yang<br />

berkaitan dengan riwayat Abi Jamrah. Penyebutan haji juga didapati<br />

dalam Musnad Imam Ahmad dari riwayat Abban Al Aththar, dari<br />

Qatadah, dari Sa'id bin Musayyab, dari Ikrimah dan dari Ibnu Abbas<br />

dalam kisah delegasi Abdul Qais.<br />

^—I'JJU ^—*3u tiijij J. 'y liLp : _, (Dan melarang mereka<br />

tentang empat perkara, dari hantam, dubba', naqir dan muzaffat...),<br />

merupakan jawaban dari "Dia bertanya tentang minuman'" dan masuk<br />

dalam kategori Jt_^Ji «u_. Ji—kji jy—&\ (yang dimaksudkan adalah<br />

kandungannya) alias apa yang ada dalam hantam dan lainnya. Maksud<br />

tersebut diterangkan dalam riwayat Nasa'i dari jalur Qurrah, "Aku larang<br />

kalian akan empat perkara, apa yang diperas dalam hantam. "Yang<br />

248 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!