21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Imam Nawawi berkata, "Kalimat kedua menunjukkan arti bahwa<br />

suatu pekerjaan harus disertai niat tertentu, seperti orang yang mengqadha<br />

shalat, ia tidak cukup hanya berniat melakukan qadha shalat, akan<br />

tetapi harus disertai niat mengqadha shalat yang akan dilaksanakan,<br />

apakah shalat ashar atau zhuhur. Ibnu Sam'ani berkata, "Perbuatan di<br />

luar ibadah tidak akan mendapatkan pahala kecuali disertai dengan niat<br />

untuk mendekatkan diri kepada Allah (ibadah). Seperti makan, jika<br />

diniati untuk menambah kekuatan tubuh agar kuat untuk beribadah, maka<br />

ia akan mendapat pahala.<br />

Ibnu Salam berkata, "Kalimat pertama (OLJU j'—li^'i \—'S)<br />

menjelaskan apa yang termasuk dalam kategori perbuatan, sedangkan<br />

kalimat kedua (USVJ ^ isj^<br />

^b) menjelaskan tentang akibat dari suatu<br />

perbuatan.<br />

Setiap ibadah yang hanya dapat dibedakan dengan niat, maka niat<br />

termasuk syarat dalam perbuatan itu, sedangkan perbuatan yang dapat<br />

dibedakan dengan sendirinya, maka tidak disyaratkan adanya niat, seperti<br />

dzikir, doa dan membaca Al Qur'an, karena perbuatan ini jelas telah<br />

membedakan antara ibadah dan kebiasaan sehari-hari ('adat). Sudah<br />

barang tentu semua ini harus dilihat hukum asalnya. Sedangkan apabila<br />

seseorang membaca tashbih (subhanallah) ketika takjub, maka ia tidak<br />

mendapatkan pahala, kecuali jika membacanya dimaksudkan untuk<br />

mendekatkan diri kepada Allah, maka ia akan mendapat pahala.<br />

Sebagaimana dikatakan oleh Imam Ghazali, "Berdzikir dengan<br />

menggerakkan lidah tanpa disertai hati yang khusyu' tetap akan<br />

mendapat pahala, karena berdzikir adalah lebih baik daripada<br />

membicarakan orang lain (ghibah), dan lebih baik daripada diam tanpa<br />

bertafakkur." Kemudian dia menambahkan, "Adapun berdzikir dengan<br />

lisan saja tidak cukup untuk dikategorikan dalam amalan hati."<br />

Pendapat tersebut diperkuat dengan <strong>hadits</strong> Nabi Muhammad<br />

SAW, "Setiap sendi kalian adalah shadaqah, " seorang sahabat bertanya,<br />

"Apakah salah satu dari kami yang menyalurkan syahwatnya akan<br />

mendapatkan pahala?" Nabi menjawab, "Bagaimana menurut kalian<br />

apabila orang itu menyalurkan syahwatnya pada tempat yang haram. "<br />

Imam Ghazali juga mengatakan, bahwa seorang akan mendapatkan<br />

pahala dari perbuatan mubah yang dilakukannya, karena perbuatan<br />

mubah adalah lebih baik dari perbuatan haram. Secara umum <strong>hadits</strong> ini<br />

menunjukkan tidak diperlukannya niat secara khusus, seperti halnya<br />

shalat sunnah tahiyatul masjid, atau suami yang meninggal dan tidak<br />

22 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!