21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dua golongan dari orang-orang mukmin berperang." Kemudian Allah<br />

juga berfirman, "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara<br />

karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu." Beliau juga<br />

berargumentasi dengan sabda Rasulullah, "jika ada dua orang muslim<br />

berkelahi dengan pedang mereka..." dimana dalam <strong>hadits</strong> tersebut<br />

Rasulullah menyebut mereka dengan sebutan orang muslim walaupun<br />

disertai ancaman neraka. Maksudnya, jika pertengkaran tersebut terjadi<br />

bukan karena alasan yang dapat dibenarkan. Argumen lainnya adalah<br />

sabda Rasulullah kepada Abu Dzarr, "Dalam dirimu masih terdapat<br />

karakter Jahiliyah" padahal Abu Dzarr adalah orang yang telah mencapai<br />

derajat iman yang tinggi.<br />

Rabadzah adalah nama tempat di sebuah perkampungan yang<br />

berjarak 3 mil dari Madinah.<br />

ii'Lj (kemudian aku bertanya kepadanya)<br />

Maksudnya, bertanya tentang sebab mengapa beliau memberi<br />

pakaian kepada budaknya sama seperti pakaian yang dikenakannya,<br />

karena hal itu sangat aneh. Kemudian beliau menjawabnya dengan<br />

menceritakan kisah yang mendasari perbuatannya itu.<br />

L'i— (memaki) dalam riwayat Ismaili kata yang digunakan adalah<br />

(mencaci), kemudian pada bab "Adab" dalam kitab shahih<br />

Bukhari<br />

kalimatnya adalah f^-f jij jJ. jis" (ada perkataan [cacian] diantara<br />

aku dengan laki-laki itu) dan Imam Muslim menambahkan kalimat 'j*<br />

^—(dari<br />

saudaraku). Ada yang berpendapat bahwa orang tersebut<br />

adalah Bilal sang Muadzdzin Rasulullah, anak angkat Abu Bakar.<br />

Adapun yang meriwayatkan hal tersebut adalah Walid bin Muslim<br />

dengan sanad munqhati' (terputus).<br />

iT4** (dengan menghina ibunya)<br />

Maksud dari kalimat ini adalah menisbatkan kata 'aar (hina atau<br />

tidak terhormat) kepada ibunya. Dalam bab "Adab" terdapat tambahan<br />

kalimat, "Dan ibunya adalah 'ajamiah (orang non Arab) sehingga aku<br />

menghinanya" Dalam riwayat lain disebutkan, "Dan aku berkata<br />

kepadanya, wahai anak si negro. " Yang dimaksud dengan 'ajamiah<br />

adalah orang yang tidak fasih berbahasa arab, terlepas apakah ia orang<br />

Arab atau bukan. Ada yang berpendapat bahwa huruf/a'dalam kalimat<br />

Lf\!o adalah fa' tafsiriyah, yang menjelaskan bahwa kata ta 'yiir termasuk<br />

jenis cacian.<br />

154 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!