21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3<br />

Kata ' .V dalam <strong>hadits</strong> ini ditulis dalam bentuk nakirah<br />

(indefinit), sehingga mencakup semua jenis dusta.<br />

- s I<br />

J* 'j*) •<br />

J s<br />

' ' i - ' ''<br />

. ( .'lw ; I -s aJuuL* fcJL_J U' 'u"<br />

109. D a n S a l a m a h . i u b e r k a l a b a h w a i a m e n d e n g a r R a s u l u l l a h<br />

b e r s a b d a , "Barangsiapa mengatasnamakan aku dengan mengatakan<br />

sesuatu yang tidak aku katakan, maka hendaknya ia menempati<br />

tempatnya di neraka."<br />

Keterangan Hadits:<br />

Dalam <strong>hadits</strong> ini disebutkan "perkataan atau ucapan", karena<br />

itulah yang banyak terjadi. Disampmg itu ucapan juga termasuk dalam<br />

kategori perbuatan, karena keduanya sama dalam alasan dilarangnva<br />

perbuatan tersebut, dimana perbuatan termasuk dalam keumuman <strong>hadits</strong><br />

Zubair dan Anas sebelumnya. Sehingga keduaina diungkapkan dengan<br />

kala<br />

(dusta) kepadanya, seperti <strong>hadits</strong> Abu Hurairah yang<br />

disebutkan setelah <strong>hadits</strong> Salamah Keduanya tidak mempunyai<br />

perbedaan, baik ia mengatakan "Rasulullah telah bersabda... atau<br />

Rasulullah lelah melakukan. , padahal beliau tidak mengatakan atau<br />

melakukannya. Jika hal ini terjadi, maka termasuk dusta.<br />

Lafazh <strong>hadits</strong> ini secara zhahir mengandung larangan untuk<br />

meriwayatkan <strong>hadits</strong> dengan maknanya, namun pendapat uu disanggah<br />

oleh pendapat yang membolehkannya. Mereka mengatakan, bahwa<br />

maksud larangan tersebut adalah larangan meriwayatkan <strong>hadits</strong> dengan<br />

lafazh yang dapat merubah hukum, meskipun kita mengetahui bahwa<br />

meriwayatkan <strong>hadits</strong> dengan lafazh adalah lebih utama daripada<br />

menwayatkannya dengan makna.<br />

"yjj !l5*—--J ] ~y—") .JVS > v-*- ^ ^jr-^ ^<br />

1 S - - - , i - : . - I s i<br />

> *<br />

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!