21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

(percaya kepada Allah) maka ia dianggap sebagai mukmin, kecuali ia<br />

terbukti melakukan perbuatan yang menyebabkan kekufuran seperti menyembah<br />

berhala.<br />

Jika perbuatan yang dilakukannya dapat menyebabkan kefasikan,<br />

maka ia dianggap sebagai orang yang beriman berdasarkan pengakuan<br />

yang diucapkan mulutnya, tetapi ia dianggap tidak beriman berdasarkan<br />

kesempurnaan imannya. Untuk itu ia dianggap sebagai orang kafir jika<br />

terbukti melakukan perbuatan kufur dan dianggap sebagai orang yang<br />

beriman berdasarkan hakikat keimanan itu sendiri. Dalam hal ini kelompok<br />

moderat mu'tazilah mengatakan, bahwa orang fasik tidak beriman<br />

dan tidak pula kafir.<br />

Sedangkan masalah kedua, ulama salaf berpendapat bahwa iman<br />

dapat bertambah dan berkurang. Pendapat ini ditentang oleh ahli kalam,<br />

karena menurut mereka hal itu berarti ketika iman belum bertambah dan<br />

berkurang, maka masih ada keraguan di dalamnya. Syaikh Muhyiddin<br />

mengatakan yang benar adalah bahwa keyakinan dapat bertambah dan<br />

berkurang sesuai dengan banyaknya melihat dan mengkaji serta adanya<br />

dalil-dalil yang jelas. Oleh karena keimanan Abu Bakar lebih kuat dari<br />

pada keimanan orang lain karena keimanan beliau tidak bercampur<br />

keraguan sedikit pun. Dia menguatkan pendapat ini dengan mengatakan,<br />

bahwa setiap orang mengetahui bahwa apa yang ada dalam hatinya selalu<br />

pasang surut, dimana pada suatu saat ia merasa imannya lebih kuat dan<br />

ikhlas serta lebih bertawakkal.<br />

Begitu juga yang diriwayatkan Abui Qasim dalam Kitab Sunnah<br />

dari Imam Syafi 'i dan Ahmad bin Hambal serta Ishaq bin Rahawaih dan<br />

Abu Ubaid dan ulama lainnya. Dia meriwayatkan dari Iman Bukhari<br />

dengan sanad shahih, bahwa Imam Bukhari mengatakan, "Saya sudah<br />

menemui lebih dari seribu Ulama di berbagai penjuru, namun saya tidak<br />

menemukan satu pun dari mereka yang berbeda pendapat bahwa Iman<br />

adalah perkataan dan perbuatan, bertambah dan berkurang."<br />

Ibnu Abi Hatim menjelaskan tentang periwayatan hal tersebut<br />

dengan sanad-sanad dari para shahabat dan Tabiin dan semua Ulama<br />

yang mengadakan ijma' (konsensus) dalam masalah ini. Fudhail bin<br />

Iyadh dan Imam Waki' meriwayatkan juga dari Ahlu Sunnah wal<br />

Jama'ah, dan Hakim mengatakan di dalam manaqib Syafi 'i, "Abu Al<br />

Abbas Al Asham menceritakan kepada kami, bahwa Rabi'mengatakan,<br />

"Saya mendengar Imam Syafi 'i mengatakan, bahwa iman adalah perkataan<br />

dan perbuatan, bertambah dan berkurang." Abu Nua'im menambahkan<br />

bahwa iman akan bertambah dengan ketaatan dan berkurang<br />

78 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!