21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Dalam riwayat Ismail dari jalur Yunus bin Muhammad dari Laits,<br />

Demikian juga Ibnu Mundih dari jalur Ibnu Wahab dari<br />

Laits. Hal ini mengandung dalil bahwa riwayat Imam Nasa'i dari jalur<br />

Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad dari Laits, "Muhammad bin Al 'Ajlani dan<br />

lainnya menceritakan kepada saya dari Said," adalah riwayat yang masih<br />

diragukan dan banyak tambahan dalam sanad-sanadnya, atau mungkin<br />

Imam Laits mendengar dari Sa'id dengan perantara, kemudian ia bertemu<br />

dengannya dan berbicara.<br />

Dalam perbedaan yang lain, apa yang diriwayatkan oleh Nasa'i<br />

dan Baghawi dari jalur Harits bin Umair dari Ubaidillah bin Umar,<br />

disebutkan oleh Ibnu Mundih dari jalur Adh-Dhahhak bin Utsman yang<br />

keduanya dari Said dari Abu Hurairah. Namun menurut Imam Bukhari<br />

perbedaan ini tidak mengapa, karena Laits lebih menguatkan Said Al<br />

Maqburi dengan kemungkinan bahwa Said memiliki dua guru. Tetapi<br />

riwayat Laits yang dikuatkan, karena riwayat Al Maqburi dari Abu<br />

Hurairah telah dikenal.<br />

Imam Daruquthni mengatakan, bahwa telah diriwayatkan oleh<br />

Ubaidillah bin Umar dan saudaranya -Abdullah dan Adh-Dhahhak bin<br />

Utsman- dari Maqburi dari Abu Hurairah, namun mereka meragukan<br />

bahwa perkataan tersebut adalah perkataan Laits.<br />

Sedangkan Imam Muslim tidak meriwayatkan dan" jalur ini, tetapi<br />

ia meriwayatkanya dari jalur Sulaiman bin Mughirah dari Tsabit dari<br />

Anas. Hal itu telah dijelaskan oleh Ibnu Hajar setelah jalur ini.<br />

Tidak diketahui nama sebenarnya dari Ibnu Abi Namtr, namun<br />

Ibnu Saad menyebutkan bahwa ia termasuk salah seorang sahabat.<br />

Yang dimaksud dengan masjid dalam <strong>hadits</strong> ini, adalah masjid<br />

Rasulullah.<br />

Keberadaan Rasulullah bersama para sahabatnya menandakan<br />

bahwa beliau telah meninggalkan sifat takabur. Beliau dikelilingi oleh<br />

mereka dari segala sisi. Dalam riwayat Musa bin Ismail disebutkan, "Dari<br />

Anas, ia berkata, "Kami dilarang untuk bertanya kepada Nabi mengenai<br />

Al Qur'an. Kemudian terjadi sesuatu yang mengejutkan kita, yaitu<br />

datangnya seorang laki-laki badui yang cerdas yang bertanya kepada<br />

Muhammad SAW dan kita mendengarkannya," seakan-akan Anas<br />

mengisyaratkan kepada suatu ayat dalam surah Al Maa'idah.<br />

Pembicaraan lebih luas tentang hal ini akan dibahas dalam tafsir, insya<br />

Allah.<br />

Ibnu Baththal mengambil kesimpulan dari kalimat (Dalam<br />

Masjid), bahwa air kencing dan tahi unta adalah suci, karena Nabi tidak<br />

menolak keberadaannya dalam masjid. Pendapat ini hanya sebuah<br />

kemungkinan, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Nu'aim, "Dia<br />

282 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!