21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

i'^g'jW ^.i-j CiLi-i (Berumrah dan mandi dari junub serta menyempurnakan<br />

wudhu). Mathar Al Warraq berkata, =i_5jJi (Mendirikan<br />

shalat dan menunaikan zakat), kemudian dia menyebutkan Islam saja.<br />

Dari apa yang kita sebutkan jelaslah bahwa sebagian perawi<br />

menyebutkan apa yang tidak disebutkan oleh perawi yang lain.<br />

;*rf_!Uii fJ;. (Dan mendirikan shalat). Imam Muslim menambahkan<br />

kata * iy&s (yang diwajibkan). Penggunaan tersebut hanya sebagai<br />

penghias dalam gaya bahasa. Hal tersebut karena beliau juga merangkai<br />

kata dengan (yang diwajibkan). Juga karena beliau meniru<br />

gaya bahasa firman Allah, L_-yj \—>iif j—^'p Lii—s' —^aJi Jl<br />

"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya<br />

atas orang-orang yang beriman. "(Qs. An-Nisa'(4): 103)<br />

ji—iij ^—tsjji (Dan berpuasa pada bulan Ramadhan). Kalimat ini<br />

dijadikan sebagai dalil kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan, meskipun<br />

dalam kalimat itu tidak disebutkan bulannya.<br />

Ihsan di sini adalah ihsan dalam ibadah, sedangkan bentuk ihsan<br />

dalam ibadah adalah ikhlas, khusu' dan berkonsentrasi penuh pada saat<br />

melaksanakannya, dan selalu dimonitor oleh Yang disembah. Jawaban<br />

tersebut mengisyaratkan dua hal, yang paling tinggi diantara keduanya<br />

adalah ketika seseorang didominasi oleh Musyahadah Al Haq dengan<br />

batinnya sampai seakan-akan dia melihat-Nya dengan kedua matanya<br />

berdasarkan kalimat, "Seakan-akan kamu melihatnya". Yang kedua untuk<br />

selalu diingat bahwa Allah selalu melihat setiap perbuatan yang<br />

dilakukan, ini yang dimaksud dengan kalimat, "Sesungguhnya Dia<br />

melihatmu". Kedua hal ini melahirkan ma'rifatullah (pengetahuan<br />

tentang Allah) dan kekhusyuan.<br />

Dalam riwayat Umarah bin Qa'qa', juga dalam <strong>hadits</strong> Anas<br />

diriwayatkan dengan lafazh, «V 'sSk &\<br />

J (Hendaklah kamu takut<br />

kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya). An-Nawawi berkata,<br />

"Artinya anda akan selalu menjaga etika jika merasa bahwa Dia selalu<br />

melihat anda dan anda selalu melihat-Nya. Dalam kondisi Dia melihat<br />

anda, anda tidak dapat melihat-Nya; dan seseorang harus selalu<br />

memperbaiki ibadahnya karena Dia selalu melihat anda. Oleh karena itu,<br />

maka pengertian <strong>hadits</strong> tersebut adalah jika engkau tidak dapat melihat-<br />

Nya teruslah beribadah, karena Dia selalu melihatmu."<br />

Kemudian dia melanjutkan, "Pengertian ini adalah prinsip penting<br />

dalam prinsip-prinsip teologi Islam dan merupakan dasar yang sangat<br />

218 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!