21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keterangan Hadits:<br />

Sabda Rasulullah SAW, "Agama adulah keikhlasan" Had<br />

dicantumkan oleh Imam Bukhari sebagai tema. Tidak diriwayatkannya<br />

dengan rangkaian sanad, karena tidak masuk dalam syarat Imam Bukhari.<br />

Disebutkannya di sini menunjukkan keabsahan <strong>hadits</strong> tersebut. Ayat dan<br />

<strong>hadits</strong> yang disebutkannya dari Jarir juga mencakup isi <strong>hadits</strong> berikutnya.<br />

Imam Muslim meriwayatkan, telah diceritakan dari Muhammad<br />

bin Ubbad dan Sufyan. Ia berkata, "Saya katakan kepada Suhail bin Abi<br />

Shalih bahwa Umar menceritakan kepada kami dari Al Oja^a' dari<br />

ayahmu tentang <strong>hadits</strong> ini. Saya menduga ada salah seorang dan rawi<br />

yang terlewati." Kemudian dia berkata, "Saya mendengarnya dari orang<br />

yang mendengar dari ayahku, yang merupakan salah seorang sahabatnya<br />

di Syam, yaitu Atha' bin Yazid, dari Tamim Ad-Dari, bahwa Rasulullah<br />

SAW bersabda, 'Agama adalah keikhlasan,'" maka kami be<br />

"Untuk siapa ya Rasulullah?" Beliau bersabda, "Untuk Allah azza<br />

jalla. "<br />

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dari jalur Rauh<br />

bin Al Qasim. Ia berkata, bahwa Suhail menceritakan kepada kami dari<br />

Atha' bin Yazid, dimana ia mendengarnya pada saat beliau berkata<br />

kepada Abu Shalih dan menyebutkan <strong>hadits</strong> tersebut.<br />

i—kl^D'i 'jt^ (Agama adalah keikhlasan). Kemungkinan digunakan<br />

untuk mubalagah (melebih-lebihkan), maka artinya adalah sebagian<br />

besar agama adalah keikhlasan seperti yang disebutkan dalam <strong>hadits</strong><br />

"Haji adalah Arafah" Ada pula kemungkinan untuk diinterpretasi<br />

secara zhahir, karena setiap pekerjaan tanpa keikhlasan dari pelakunya<br />

bukan bagian dari agama.<br />

Al Mazi berkata, bahwa i—^r 1 - 1 1 berarti membersihkan,<br />

mengikhlaskan, atau berasal dari kata JJUIii yang berarti menjahit dengan<br />

jarum. Maksudnya, dia menyatukan kembali saudaranya dengan nasihat,<br />

seperti kain jahitan yang disatukan dengan jarum. Termasuk dalam hal ini<br />

adalah ^.—-Oi ;—'yj\ seakan-akan dosa telah merobek agama, dan taubat<br />

telah menjahitnya.<br />

Kata 3—kl-il'i adalah kata yang masih mengandung pengertian<br />

umum, yang berarti memperoleh keuntungan bagi orang yang dinasehati.<br />

Arti ini merupakan ringkasan dari makna kata tersebut, bahkan tidak ada<br />

kata tunggal yang dapat mengartikan kata tesebut. Hadits ini termasuk<br />

dalam <strong>hadits</strong> yang dikatakan sebagai salah satu dari empat pilar agama,<br />

sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Muhammad bin Aslam Ath-<br />

Thusi.<br />

FATHUL BAARI — 255

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!