21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Jarir, tidak mengandung unsur takwil, bahkan telah menguatkan<br />

perkataan Al Baghawi,<br />

Maksud<br />

(memukul) adalah janganlah kalian melakukan<br />

perbuatan orang-orang kafir, sehingga kalian menyerupai mereka ketika<br />

sebagian mereka membunuh sebagian yang lain,<br />

Ibnu Baththal berkata, "Mendengarkan apa yang dikatakan<br />

ulama adalah kewajiban bagi para murid atau orang yang belajar, karena<br />

ulama adalah pewaris para nabi." Dengan demikian akan nampak<br />

korelasi antara tema bab dengan isi <strong>hadits</strong>, karena khutbah Nabi di atas<br />

pada waktu haji wada' dan manusia yang berkumpul pada waktu itu<br />

sangat banyak untuk melempar jumrah dan melaksanakan amalan haji.<br />

Pada waktu itu Rasulullah berkata kepada mereka, "Ambillah dariku<br />

manasik (amalan ibadah) kamu." Ketika Rasulullah berkhutbah untuk<br />

mengajari mereka, maka beliau menyuruh untuk mendengarkan dengan<br />

baik.<br />

firman Allah,<br />

Di sini ada perbedaan antara A l I n s h a i dan A l h t i m a ' dalam<br />

^ '««^-J -'l-^1<br />

Kata tersebut mempunyai arti<br />

yang berbeda, karena kata i n s h a i berarti diam yang dapat dilakukan oleh<br />

orang yang mendengar dan tidak mendengar, seperti memikirkan yang<br />

lain. Sedangkan kata i s l i m a ' dapat dilakukan dengan diam atau berkatakata<br />

yang tidak menyibukkan si pembicara untuk memahami apa yang<br />

didengarnya.<br />

Sufyan Ats-Tsaun dan lainnya mengatakan, "Pangkal ilmu adalah<br />

mendengarkan, lalu memperhatikan, menghafal, mengerjakan dan<br />

menyebarkannya (mengajarkan)."<br />

Adapun riwayat Al Ashmu'i, kata A l I n s h a i lebih didahulukan<br />

daripada A l I s t i m a ' . Ali Ibnu Al Madini menyebutkan, bahwa ia<br />

mengatakan kepada Ibnu Uyainah, "Mu'tamir bin Sulaiman telah<br />

menceritakan kepadaku dari Kahmis, dari Mutharrif. Ia berkata, " A l<br />

I n s h a i adalah berasal dari kedua mata." Lalu Ibnu Uyainah berkata<br />

kepadanya, "Kami tidak mengatahui bagaimana itu bisa terjadi?" Ia<br />

menjawab, "Jika kamu berbicara dengan orang lain. lalu ia tidak<br />

melihatmu, maka ia tidak dikatakan melakukan i n s h a i (memperhatikan)."<br />

Ini berdasarkan kebiasaan yang sering terjadi.<br />

414 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!