21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

terjadi. Adapun tanda-tanda yang disebutkan termasuk tanda-tanda yang<br />

pertama, sedangkan yang termasuk dalam kelompok kedua seperti<br />

munculnya matahari dari arah barat. Wallahu A 'lam.<br />

OJJJ bi (Jika melahirkan). Penggunaan kata "idza" dalam kalimat<br />

tersebut berfungsi untuk menunjukkan bahwa peristiwa tersebut pasti<br />

akan terjadi. Kalimat ini merupakan keterangan tanda-tanda tersebut<br />

apabila dilihat dari segi maknanya.<br />

I^J'J **H\ OJJJ bi (Apabila budak melahirkan tuannya). Dalam tafsir<br />

diriwayatkan dengan "Rabbataha", begitu pula dalam <strong>hadits</strong> Umar dan<br />

Muhammad bin Bisyr. Kemudian ditambah dengan "Ya 'ni As-Sarari."<br />

Dalam riwayat Umarah bin Qa'qa'disebutkan, "Apabila kamu melihat<br />

perempuan melahirkan tuannya." Lafazh yang serupa ditemukan dalam<br />

riwayat Abu Farwah dan riwayat Utsman bin Ghayyats, "Budak<br />

perempuan (melahirkan) tuan-tuan mereka" dengan menggunakan pola<br />

plural. Arti dari kata "Ar-Rabb" adalah tuan.<br />

Para ulama, baik sekarang ataupun dahulu telah berbeda pendapat<br />

tentang hal tersebut, bahkan perbedaan tersebut mencapai 7 pendapat<br />

menurut Ibnu At-Tin. Akan tetapi saya meringkasnya menjadi 4<br />

pendapat. Pertama, adalah apa yang dikatakan oleh Khaththabi, yaitu<br />

makin meluasnya negara Islam dan ditaklukkannya negara-negara<br />

musyrik kemudian menahan tawanan mereka, sehingga para tuan<br />

memiliki budak perempuan yang melahirkan anaknya. Maka anak yang<br />

berasal dari budak itu sama dengan posisi tuannya, karena dia adalah<br />

anak tuannya.<br />

Kemudian An-Nawawi dan yang lainnya berpendapat, "Pendapat<br />

tersebut merupakan pendapat mayoritas." Saya berpendapat untuk<br />

menjadikan pendapat tersebut sebagai interpretasi maksud dari <strong>hadits</strong><br />

harus diteliti terlebih dahulu, karena penguasaan hamba sahaya telah ada<br />

pada saat <strong>hadits</strong> ini dikeluarkan. Bahkan penaklukan negara-negara<br />

musyrik dan penahanan tawanan perang banyak terjadi pada masa<br />

permulaan Islam. Konteks kalimat tersebut mengindikasikan, bahwa<br />

peristiwa yang akan terjadi pada saat hari kiamat sudah dekat.<br />

Waqi' dalam riwayat Ibnu Majah telah menafsirkannya lebih<br />

khusus dengan mengatakan, "Orang asing (ajam) akan melahirkan<br />

orang Arab." Sebagian dari mereka berpendapat bahwa budak-budak<br />

perempuan tersebut melahirkan tuan atau raja dan seorang ibu menjadi<br />

bagian dari rakyat, sedangkan raja adalah pemimpin rakyatnya. Inilah<br />

pendapat Ibrahim Al Harbi. Kemudian dia berusaha mendekatkannya<br />

dengan fakta bahwa para pemimpin pada masa permulaan Islam enggan<br />

untuk menggauli para budak perempuannya, bahkan mereka bersaing<br />

222 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!