21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

jalur-jalur <strong>hadits</strong>, serta memperhatikan konteks-konteks lafazh para<br />

perawi <strong>hadits</strong>, karena penafsiran <strong>hadits</strong> dengan <strong>hadits</strong> lebih utama<br />

daripada menyeretnya ke dalam dugaan-dugaan. Sesungguhnya yang<br />

dimaksudkan oleh Imam Bukhari di sini, adalah menjelaskan hakikat As-<br />

Samar setelah isya, berdasarkan penafsiran yang berasal dari selain<br />

beliau dari jalur Ka'ab dari Ibnu Abbas, "Saya bermalam di rumah<br />

Maimunah, maka Rasulullah berbincang-bincang dengan keluarganya<br />

selama satu jam kemudian beliau tidur..." (Al Hadits)<br />

Dengan begini, Alhamdulillah penamaan judul bab sesuai dengan<br />

konteks <strong>hadits</strong> tanpa perlu meraba-raba dan mereka-reka. Jika ada yang<br />

mengatakan, sesungguhnya hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah hanya<br />

berbincang-bincang bersama keluarganya dan bukan membicarakan ilmu<br />

pengetahuan. Jawabannya adalah, bahwa yang dibicarakan Rasulullah<br />

tidak terlepas dari ilmu pengetahuan dan manfaat. Termasuk juga dalam<br />

bab ini, <strong>hadits</strong> Anas radhiallahu 'anhu, bahwasanya Nabi menceramahi<br />

mereka setelah shalat isya. dan telah disinggung oleh penulis dalam bab<br />

"Shalat".<br />

Anas juga memiliki Hadits lain mengenai kisah Usaid bin<br />

Iludhair yang telah disinggung dalam kitab .-1/ Manaqib. Sedangkan<br />

Hadits Umar, "Bahwasanya Rasulullah SA W berbincang-bincang<br />

sebelum tidur bersama Abu Bakar mengenai permasalahan kaum<br />

Muslimin," telah dikeluarkan oleh Imam Tirmidzi dan Nasa'i dengan<br />

sanad yang dipercaya, kecuali Alqamah yang masih diperselisihkan<br />

statusnya. Oleh sebab itu, penulis tidak mengesahkan <strong>hadits</strong> ini menurut<br />

kriteria <strong>hadits</strong> beliau. Adapun <strong>hadits</strong> Abdullah bin Amru, "Bahwasanya<br />

Nabi SAW mencenlakan kepada kami tentang bani Israil hingga dalang<br />

waktu shubuh dimana beliau tidak pernah bangkit kecuali<br />

memperbanyak shalat," diriwayatkan oleh Abu Dawud dan dishahihkan<br />

oleh Ibnu Khuzaimah.<br />

Adapun <strong>hadits</strong>, "Tidak ada pembicaraan setelah isya kecuali<br />

yang mengerjakan shalat malam atau yang melakukan perjalanan",<br />

dikeluarkan oleh Ahmad yang di dalam sanadnya terdapat seorang perawi<br />

yang majhul (tidak dikenal). Maka walaupun <strong>hadits</strong> ini benar, As-Samar<br />

dalam ilmu pengetahuan dibarengi dengan As-Samar dalam menjalankan<br />

shalat sunah. Sesungguhnya Umar telah berbincang-bincang bersama<br />

Abu Musa mengenai masalah fikih. Abu Musa berkata, "Shalat," maka<br />

Umar berkata, "Sesungguhnya kita sekarang dalam shalat." Wallahu<br />

A 'lam.<br />

FATHUL BAARI — 407

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!