21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

erada dalam kondisi seperti Muadz, diperkenankan melakukan seperti<br />

yang dilakukannya.<br />

Jawaban ini sesuai dengan riwayat yang dikeluarkan Ahmad dari<br />

jalur lain -dalam jalur itu ada sanad yang terputus dari Muadzbahwasanya<br />

ketika Muadz hendak wafat, ia berkata, "Suruh orang-orang<br />

masuk menemui saya." Maka mereka pun masuk menemuinya. Dia<br />

berkata. "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa<br />

meninggal dan dia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun,<br />

maka Allah akan menempatkannya di dalam surga." Saya tidak akan<br />

membicarakannya kepada kalian kecuali ketika hendak meninggal. Yang<br />

menjadi saksi saya atas hal itu adalah Abu Darda . Maka Abu Darda'<br />

berkala, "Saudaraku benar, dia tidak pernah membicarakan ini kepada<br />

kalian hingga ajal menjemputnya."<br />

Mirip dengan <strong>hadits</strong> ini adalah riw ayat Abu Ayyub dalam kitab<br />

Musnad daii jalur Abu Zhibyan, bahwasanya Abu Ayyub memerangi<br />

orang Romawi sehingga dia jatuh sakit, maka ketika sekarat dia berkata,<br />

"Akan kusampaikan kepada kalian satu <strong>hadits</strong> yang aku dengar dari<br />

Rasulullah Jika bukan karena keadaanku, tidak mungkin aku akan<br />

menceritakan kepada kalian tentang hal itu. Aku mendengar beliau<br />

bersabda, "Barangsiapa yang meninggal dan tidak menyekutukan Allah<br />

dengan sesuatu pun, dia akan masuk surga. "<br />

Apabila yang disebutkan di atas adalah jawaban dari kesamaran<br />

tersebut, maka saya akan menjawab bahwasanya Muadz terbukti tidak<br />

memaksudkan larangan dengan pengharaman atas dasar bahwa<br />

Rasulullah menyuruh Abu Hui-'^ah untuk menyebarkan berita tersebut<br />

kepada orang banyak, kemudian dia bertemu dengan Umar dan<br />

melarangnya dengan berkata, "kembalilah wahai Abu Hurairah!"<br />

Kemudian Umar berjalan bersamanya dan berkata, "Ya<br />

Rasulullah' Saya anjurkan engkau tidak melakukannya, karena<br />

sesungguhnya aku lakui mereka akan bersikap pasrah saja, maka<br />

biarkan mereka terus berusaha." Nabi pun bersabda, "Biarkan mereka<br />

berusaha"<br />

Seakan-akan ucapan Nabi kepada Muadz "Aku khawatir mereka<br />

akan bersikap skeptis", terjadi setelah kisah Abu Hurairah. Larangan<br />

tersebut sebenarnya untuk kemaslahatan dan bukan bentuk pengharaman.<br />

Oleh karena itu. Muadz menyampaikannya berdasarkan keumuman ayat<br />

yang mengharuskan untuk menyampaikan. Wallahu A 'lam.<br />

Kata V (jangan) berfungsi sebagai larangan. Hanya saja larangan<br />

tersebut tidak berhubungan dengann kata -jl^I (saya takut), tetapi<br />

FATHUL BAARI — 439

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!