21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Disebutkannya syahadat ilahiah (bersaksi bahwa tiada tuhan<br />

selain Allah) dengan maksud dua kalimat syahadat (bersaksi bahwa tiada<br />

tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah) adalah<br />

sebagai pengetahuan akan hal itu seperti yang telah dijelaskan dalam<br />

kitab Ziyadatul Iman. Hal ini juga menjadi dalil bahwa syahadat<br />

termasuk dalam empat perkara tersebut, karena kata ganti dalam<br />

perkataan j—Ij \—' disebutkan dalam bentuk cSy (feminim) yang kata<br />

gantinya kembali kepada empat perkara tersebut. Jika yang diinginkan<br />

adalah menafsirkan kata iman, maka seharusnya kata ganti yang<br />

digunakan adalah kata ganti (maskulin).<br />

Berdasarkan hal ini, bagaimana dikatakan empat sedang yang<br />

disebutkan adalah lima? Pertanyaan tersebut dijawab oleh Qadhi Iyadmengikuti<br />

Ibnu Baththal- bahwa pembagian 1/5 merupakan pengecualian<br />

dari empat perkara tersebut. Dia berkata, "Seakan-akan dia hendak<br />

memberitahukan kepada mereka kaidah-kaidah keimanan dan apa yang<br />

harus mereka lakukan jika terjadi jihad karena mereka berhadapan<br />

dengan kabilah Mudhar yang kafir. Maka di sini tidak dimaksudkan<br />

menyebutkan pembagian harta rampasan perang secara khusus, karena<br />

hal itu adalah akibat dari jihad, sedangkan jihad pada saat itu belum<br />

menjadi fardhu 'ain. Begitu pula tidak disebutkan ibadah haji, karena haji<br />

belum diwajibkan pada waktu itu. "<br />

dengan<br />

Yang lainnya berpendapat, bahwa kalimat i ji j berkaitan<br />

^jl, maka artinya adalah "Aku perintahkan kepada kalian empat<br />

perkara untuk ditaati". Ibnu Tin berkata, "Walaupun ganjaran telah<br />

didapat dengan melaksanakan empat perkara tersebut, bukan berarti tidak<br />

diperbolehkan adanya penambahan."<br />

Menurut saya, hal tersebut juga berdasarkan lafazh riwayat<br />

Muslim dalam <strong>hadits</strong> Abu Sa'id Al Khudri dalam kisah ini, "Aku<br />

perintahkan kepada kalian empat perkara, menyembah kepada Allah dan<br />

jangan menyekutukannya dengan yang lain, menegakkan shalat,<br />

mengeluarkan zakat dan berpuasa pada bulan Ramadhan serta<br />

melaksanakan pembagian 1/5 dari rampasan perang."<br />

Qadhi Abu Bakar bin Arabi berkata, ""Kemungkinan dia<br />

menghitung shalat dan zakat sebagai satu perbuatan karena keduanya<br />

saling bergandengan dalam Kitabuliah. Lalu keempatnya adalah<br />

melaksanakan pembagian 1/5 rampasan perang. Atau dia tidak<br />

menghitung pembagian 1/5 rampasan perang, karena termasuk dalam<br />

keumuman mengeluarkan zakat, yaitu keduanya sama-sama<br />

mengeluarkan harta dalam jumlah tertentu pada waktu tertentu."<br />

246 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!