21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Beberapa pen<strong>syarah</strong> <strong>hadits</strong> menggabungkan kedua riwayat<br />

tersebut dengan mengatakan bahwa perkataan, "Aku tetap berada di<br />

tempat" alias beberapa waktu setelah kepergiannya, seakan-akan<br />

Rasulullah menerangkan hal tersebut kepadanya beberapa waktu setelah<br />

orang tersebut pergi, hanya saja dia tetap berada di majelis tersebut. Akan<br />

tetapi penggabungan tersebut bertentangan dengan perkataannya dalam<br />

<strong>hadits</strong> An-Nasa'i dan Tirmidzi, "Aku diam 3 saat."<br />

Akan tetapi sebagian ahli <strong>hadits</strong> berpendapat adanya kesalahan<br />

dalam penulisan kata uStf, karena kata tersebut ditulis tanpa alif. Klaim<br />

tersebut dibantah karena dalam riwayat Abi Awanah disebutkan, i~<br />

"Kemudian kami mendiamkannya beberapa malam dan Rasulullah<br />

mendatangi kami pada malam ketiganya." Dalam riwayat Ibnu Hibban J*<br />

iiJuJi, sedangkan menurut Ibnu Manduh<br />

>5yi UJ.<br />

An-Nawawi menyatukan 2 <strong>hadits</strong> tersebut dengan mengatakan<br />

bahwa Umar tidak hadir pada waktu Rasulullah berbicara dalam majelis.<br />

Akan tetapi dia termasuk kelompok yang mengejar orang tersebut dan<br />

tidak kembali lagi. Kemudian Rasulullah memberitahukan kepada yang<br />

hadir saat itu dan Umar tidak memastikan berita tersebut kecuali setelah 3<br />

hari berdasarkan perkataannya, "Kemudian beliau menemuiku" dan<br />

perkataannya, "Kemudian Rasulullah berkata kepadaku, wahai Umar"<br />

hanya ditujukan kepadanya secara khusus, berlawanan dengan khabar<br />

yang pertama. Ini adalah penggabungan yang baik.<br />

Catatan:<br />

Pertama, riwayat-riwayat tersebut menunjukkan bahwa<br />

Rasulullah SAW tidak mengetahui bahwa yang ada di hadapannya adalah<br />

Jibril sampai terakhir. Jibril mendatangi mereka dalam bentuk seorang<br />

laki-laki yang berperawakan gagah dan tidak dikenal oleh mereka.<br />

Kemudian yang ditemukan dalam <strong>hadits</strong> Nasa'i dari jalur Abi Farwah<br />

pada akhir <strong>hadits</strong>nya menyebutkan, "Dia adalah Jibril yang turun dalam<br />

rupa Dihyah Al Kalbi." Ungkapan "Dalam rupa Dihyah Al Kalbi"<br />

mengandung ketidakjelasan, karena Dihyah Al Kalbi adalah orang yang<br />

mereka kenal, sedangkan Umar berkata, "Tidak seorang pun yang<br />

mengetahuinya." Muhammd bin Nasar Al Marwazi meriwayatkan dalam<br />

kitabnya Al Iman melalui jalur yang sama dengan riwayat An-Nasa'i,<br />

dimana pada akhir <strong>hadits</strong> disebutkan, "Dia adalah Jibril yang datang<br />

mengajarkan agamamu." Riwayat inilah yang dapat dijadikan pegangan<br />

karena sesuai dengan riwayat yang lain.<br />

228 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!