21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

perumpamaan tersebut dalam riwayat beberapa perawi -seperti Abu<br />

Farwah dari Sya'bi- juga tidak berpengaruh terhadap perawi yang<br />

mencantumkannya, karena mereka adalah huffazh (para penghafal<br />

<strong>hadits</strong>).<br />

Agaknya inilah rahasia penghapusan kata H'^Ji j.<br />

(jatuh ke<br />

dalam yang haram) dalam riwayat Al Bukhari, agar apa yang disebutkan<br />

sebelum perumpamaan berkaitan erat dengannya. Dengan demikian,<br />

maka <strong>hadits</strong> tersebut selamat dari tuduhan mudarraj. Riwayat yang<br />

menguatkan tidak adanya idraj dalam <strong>hadits</strong> ini adalah riwayat Ibnu<br />

Hibban, dan dicantumkannya perumpamaan tersebut dengan status<br />

marfu" dalam riwayat Ibnu Abbas dan juga Ammar bin Yasir.<br />

Nya<br />

4JJ1 j ^ . „>i vi (Sesungguhnya larangan Allah di bumi-<br />

adalah hal-hal yang diharamkan-Nya). Dalam riwayat Mustamli<br />

tidak menggunakan kalimat<br />

j>, sedangkan dalam riwayat selain Abu<br />

Dzarr, huruf "waw" dicantumkan dalam kalimat;—Ui j**- ju ^ (Dan<br />

sesungguhnya larangan Allah). Yang dimaksud dengan *J

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!