21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keempat, adalah karena banyaknya kedurhakaan terhadap orang<br />

tua hingga sang anak memperlakukan orang tuanya seperti budak dengan<br />

memaki, memukul dan mempekerjakannya. Sehingga kata "tuannya"<br />

diqiyaskan kepada anak tersebut atas perlakuannya terhadap orang ma.<br />

Atau bisa jadi yang dimaksud dengan kata "Ar-Rab" adalah pengawas,<br />

maka maknanya menjadi hakikat bukan kiasan.<br />

Inilah pendapat-pendapat mengenai kasus tersebut. Menurut saya,<br />

berdasarkan keumumannya <strong>hadits</strong> tersebut menunjukkan ke kondisi<br />

kerusakan pada masa yang tidak diketahui. Intinya isyarat tersebut<br />

menunjukkan dekatnya hari kiamat dimana semuanya menjadi berbalik,<br />

yaitu yang seharusnya diawasi menjadi yang mengawasi dan yang buruk<br />

menjadi yang terhormat.<br />

Perhatian:<br />

Pertama, An-Nawawi berkata, "Hadits ini tidak dapat dijadikan<br />

dalil untuk melarang atau membolehkan menjual budak yang menjadi<br />

ibu, maka orang yang mempergunakannya sebagai argumen pada salah<br />

satu dari dua kasus di atas adalah salah. Hal tersebut dikarenakan jika<br />

sesuatu dijadikan sebagai tanda untuk sesuatu yang lain, maka sesuatu itu<br />

tidak menunjukkan kepada pembolehan atau pelarangan.<br />

Kedua, apa yang disebutkan dalam <strong>hadits</strong> ini yaitu mengartikan<br />

kata "Ar-Rab" dengan kata "As-Sayid" (tuan) dapat digabungkan dengan<br />

apa yang ada dalam <strong>hadits</strong> lain yang terdapat dalam kitab Shahih, yaitu:<br />

bangunan.<br />

tfSi>j j£* jii i j-' isi»} euf, ,uU yh^f ji; 'H<br />

Jji—* artinya bangga dalam meninggikan dan memperbanyak<br />

J—iiij (Penggembala unta). Ada yang berpendapat bahwa kata<br />

"Al Buhmu" berarti warna yang tidak disukai oleh mereka, karena warna<br />

yang disukai mereka adalah warna kemerah-merahan yang dipakai<br />

sebagai kiasan dalam kalimat, .UJi JJ^JJ^. Disifatinya gembala unta<br />

dengan kata, "Al Buhmu",<br />

jelas.<br />

karena mereka tidak memiliki nasab yang<br />

Al Qurthubi berkata, "Interpretasi yang paling baik adalah kata<br />

tersebut bermakna bahwa mereka berkulit hitam, karena warna tersebut<br />

mendominasi kulit mereka. Ada juga yang berpendapat bahwa makna<br />

kata itu adalah mereka tidak memiliki sesuatu seperti sabda Rasulullah<br />

saw, ;t«- 'j^k."<br />

224 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!