21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

erarti bahwa perintah tersebut akan berakhir dengan datangnya seorang<br />

amir pengganti, tetapi konsistensi tersebut harus tetap dijaga setelah<br />

datangnya seorang amir.<br />

j^' 1<br />

(Sekarang). Kalimat ini menunjukkan dekatnya waktu, karena<br />

ketika Muawiyah mengetahui kematian Mughirah, dia langsung menulis<br />

surat kepada wakilnya di Bashrah, yaitu Ziyad, untuk segera berangkat ke<br />

Kufah untuk menjadi gubenur di sana.<br />

lr>— ?<br />

v<br />

l-i (Mohonkan kepada Allah ampunan bagi amir<br />

kalian). Demikian yang ditulis dalam sebagian besar riwayat. Akan tetapi<br />

dalam riwayat Ibnu Asakir dan Al Ismaili dalam Al Mustakhraj<br />

disebutkan dengan redaksi, '•> J^L.\.<br />

' ' i r ' ' } ' '<br />

'wJil 1 JLT (Karena Dia senang memaafkan). Dalam redaksi<br />

tersebut terdapat petunjuk, bahwa pahala akan didapat dari apa yang<br />

dilakukan.<br />

p—Uli i j (Dan ikhlas). Kata tersebut menunjukkan kelembutan<br />

Rasulullah SAW.<br />

^ — ( D a n Tuhan masjid ini) menunjukkan bahwa<br />

khutbahnya dilakukan di masjid. Bisa jadi kalimat tersebut<br />

mengisyaratkan kepada Baitul Haram berdasarkan riwayat Ath-Thabrani<br />

dengan redaksi, "Dan Tuhan Ka'bah." Disebutkannya hal itu untuk<br />

menunjukkan kemuliaan sumpah tersebut agar dapat diterima.<br />

"T^,\—J (penasihat). Kalimat ini mengandung isyarat bahwa dia<br />

mematuhi apa yang disepakati dalam baiat dengan Rasulullah, dan apa<br />

yang diucapkannya tidak menyimpan maksud tertentu.<br />

Jj—0 (Kemudian turun) menunjukkan bahwa khutbah tersebut<br />

dilakukannya di atas mimbar atau dimaksudkan duduk, karena kalimat<br />

tersebut merupakan lawan dari berdiri.<br />

Pelajaran yang dapat diambil:<br />

Kata U—UI!', (nasihat) dalam <strong>hadits</strong> ini dikhususkan untuk orang<br />

Islam, karena memang yang mendominasi pertemuan tersebut adalah<br />

orang muslim. Jika tidak, maka nasihat tersebut ditujukan kepada orang<br />

kafir untuk menyeru mereka kepada Islam.<br />

Imam Bukhari menutup pembahasan Iman dengan bab "Nasihat",<br />

hal itu menunjukkan bahwa dia mengamalkan apa yang terkandung<br />

dalam <strong>hadits</strong> tersebut sebagai anjuran untuk mengamalkan <strong>hadits</strong> yang<br />

shahih. Kemudian dia menutupnya dengan khutbah Jarir yang<br />

FATHUL BAARI — 259

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!