21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dalam riwayat Karimah dan Al Ushaili dikatakan ^^UJi jii J<br />

sedang Abu Nu'aim dalam Mustakhrajnya mengatakan,<br />

^J-UJIIJ Jiij<br />

dengan sanad muttashii (bersambung). Dalam riwayat Karimah tidak<br />

disebutkan kalimat<br />

begitu juga dalam riwayat Al Ushaili disebutkan<br />

kalimat i—Namun dalam riwayat Abu Dzarr ketiga kalimat tersebut<br />

disebutkan.<br />

jjU-J. 'J.\ JUJ Komentar ini merupakan bagian dari <strong>hadits</strong> masyhur<br />

dalam penciptaan janin, yang dikategorikan sebagai <strong>hadits</strong> maushul oleh<br />

Imam Bukhari dalam kitab Al Qadr yang akan kita bicarakan.<br />

'S*—i J'<br />

*3 Vang dimaksud adalah Abu Wa'il, sedang Abdullah<br />

yaitu Ibnu Mas'ud. Semua <strong>hadits</strong> tersebut akan ditemukan dalam bab "Al<br />

Janaiz" dan "Ar-Riqaq ". Maksud dari komentar ini menunjukkan, bahwa<br />

para sahabat tidak membedakan bentuk dan Adapun <strong>hadits</strong><br />

Ibnu Abbas, Anas dan Abu Hurairah dalam riwayat Nabi dari Tuhannya,<br />

disebutkan oleh Imam Bukhari secara bersambung dalam bab "Tauhid",<br />

sedangkan maksud disebutkannya di sini adalah untuk memperhatikan<br />

metode Apabila sanadnya bersambung, maka dihukumi sebagai<br />

<strong>hadits</strong> maushul jika sanad tersebut saling bertemu. Lalu riwayat Ibnu<br />

Rasyid menegaskan, bahwa apa yang diriwayatkan oleh Rasulullah<br />

adalah dari Tuhannya baik hal itu dijelaskan oleh sahabat atau tidak,<br />

sebagaimana dijelaskan dalam <strong>hadits</strong> Anas yang tidak menggunakan<br />

kalimat 11 Dari Tuhannya", yakni sanadnya disebutkan secara ringkas.<br />

Menurut saya, hal ini dapat dijadikan dalil akan keabsahan <strong>hadits</strong><br />

yang diriwayatkan oleh sahabat secara mursal, karena tidak diragukan<br />

lagi bahwa perantara antara Allah dan Rasul pada malam isra' adalah<br />

Jibril. Begitupula yang menjadi perantara antara Nabi dan sahabatnya<br />

adalah sahabat yang lain. Semua ini berlaku khusus bagi <strong>hadits</strong>-<strong>hadits</strong><br />

hukum, karena dikhawatirkan sebagian sahabat meriwayatkannya dari<br />

beberapa tabiin seperti Ka ab Al Ahbar.<br />

Catatan:<br />

Abu Aliyah di sini adalah Abu Rayyahi dan namanya adalah<br />

rufi'. Jika ada yang berpendapat <strong>hadits</strong> ini diriwayatkan dari Al Barra'<br />

maka dia teiah keliru, kaiena <strong>hadits</strong> yang disebutkan telah dikenal berasal<br />

dari riwayat Ar-Rayyahi. Jika ada pertanyaan apa hubungan antara <strong>hadits</strong><br />

Ibnu Umar dengan tema bab yang menyatakan bahwa kata-kata tersebut<br />

memiliki satu arti, sedangkan secara eksplisit <strong>hadits</strong> tersebut tidak<br />

FATHUL BAARI — 269

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!