21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

munqathi' atau tidak berkaitan dengan kalimat sebelumnya, maka ia<br />

harus mempunyai dalil yang menguatkan. Dalilnya adalah <strong>hadits</strong> yang<br />

diriwayatkan oleh An-Nasa'i dan perawi-perawi lainnya, bahwa<br />

terkadang Rasulullah SAW berniat untuk berpuasa sunnah, tetapi<br />

kemudian beliau membatalkan puasanya sebelum waktu maghrib datang.<br />

Dalam Shahih Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah<br />

memerintahkan kepada Juwairiyah binti Harits untuk membatalkan puasa<br />

sunah yang sedang dilakukannya pada hari Jum'at, maka teks ini<br />

menunjukkan bahwa tidak diwajibkan untuk menyempurnakan puasa<br />

sunah dan juga amalan-amalan lainnya.<br />

Jika ada pernyataan, "Apakah hal itu juga berlaku dalam ibadah<br />

haji?" Jawabnya tidak, karena haji berbeda dengan ibadah yang lain,<br />

yaitu diwajibkan untuk meneruskan atau menyempurnakannya. Hanya<br />

saja dalam argumen madzhab Hanafi perlu diteliti kembali, karena<br />

mereka tidak mengatakan bahwa hukum menyempurnakannya adalah<br />

fardhu tapi mereka mengatakan wajib. Sedangkan mengecualikan wajib<br />

dari fardhu adalah pengecualian (istitsna' munqathi') atau tidak<br />

bersambung, karena keduanya berbeda. Begitu pula dengan istitsna" nafyi<br />

(menafikan) adalah bukan untuk menetapkan (itsbat), maka kalimat J' VI<br />

£j -merupakan pengecualian dari kata V yang artinya tidak ada<br />

kewajiban bagi kamu atas yang lainnya.<br />

;L_r> yV,<br />

Jn JjL] il ^rlj (Kemudian Rasulullah SAW<br />

meneruskan ucapannya, "dan zakat"). Dalam riwayat Abdullah bin Ja'far<br />

diriwayatkan bahwa orang tersebut berkata, "Kabarkan kepadaku, zakat<br />

apa yang diwajibkan Allah kepadaku?" Rasulullah SAW<br />

memberitahukan tentang syariat tersebut.<br />

Riwayat tersebut hanya menyebutkan beberapa kewajiban secara<br />

global saja dan tidak menjelaskan tentang kadar zakat ataupun namanama<br />

shalat. Ha! ini mungkin disebabkan karena permasalahan seperti itu<br />

telah diketahui oleh mereka, atau karena maksudnya adalah bahwa orang<br />

yang telah melaksanakan hal-hal yang fardhu saja maka ia akan selamat<br />

dari api neraka, meskipun ia tidak mengerjakan hal-hal yang sunah.<br />

I—Uij (Demi Allah). Dalam riwayat Ismail bin Ja'far, lafazhnya<br />

adalah '^-*'f\yjiJij (Dan demi Allah yang telah memuliakanmu). Kalimat<br />

ini mengindikasikan, bahwa sumpah dalam hal-hal yang penting<br />

dibolehkan sebagaimana telah diterangkan sebelumnya.<br />

(Dia pasti beruntung jika ia benar-benar menepati<br />

perkataannya). Dalam Shahih Muslim dari Ismail bin Ja'far disebutkan,<br />

FATHUL BAARI — 197

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!