21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ketahui diantara <strong>hadits</strong>-<strong>hadits</strong> tersebut biarkanlah, dan yang belum<br />

engkau ketahui hapuslah. "Setelah itu, ia pun menyebut <strong>hadits</strong> ini.<br />

Hadits ini termasuk dalam kategori Munawaiah. Dalam <strong>hadits</strong><br />

tersebut ada kemungkinan bahwa Abdullah adalah Ibnu Umar bin<br />

Khaththab. karena Al Hubli pernah mendengar darinya; dan ada juga<br />

kemungkinan bahwa Abdullah adalah Ibnu Amru bin 'Ash, karena Al<br />

Hubli terkenal sering meriwayatkan <strong>hadits</strong> darinya.<br />

Adapun <strong>hadits</strong> yang diriwayatkan oleh Yahya bin Sa'id dan<br />

Malik adalah seperti dikeluarkan oleh Hakim di dalam Ulumu/ Hadits<br />

dari jalur Ismail bin Abi Uwais yang berkata, "Saya mendengar pamanku<br />

Malik bin Anas mengatakan, bahwa Yahya bin Said Al Anshari berkata<br />

kepadanya ketika hendak pergi ke Irak. 'Tunjukkan kepadaku seratus<br />

<strong>hadits</strong> yang diriwayatkan Ibnu Shihab sehingga aku bisa<br />

meriwavatkannya darimu 1 Malik berkata, "Maka aku pun menulis dan<br />

mengirimkan <strong>hadits</strong>-<strong>hadits</strong> tersebut kepadanya. "<br />

Ar-Ramahurmuzi meriwayatkan dari jalur Ibnu Abi Uwaisjuga<br />

dari Malik tentang metode-metode periwayatan <strong>hadits</strong>. Ia berkata,<br />

"Tingkau membaca <strong>hadits</strong> kepada seorang ulama, atau ia yang membaca<br />

dan engkau yang mendengarkannya, atau ia memberi kitab kepadamu<br />

sambil berkata, 'Riwayatkan ini dariku."<br />

Orang yang memberi argumen ini adalah scorany penduduk Hijaz<br />

yang bernama Al Humaidi. Hal ini telah disebutkan dalam kitabnya, yaitu<br />

membolehkan periwayatan <strong>hadits</strong> dengan metode Munawaiah. Hadits<br />

yang menunjukkan pembolehan tersebut tidak dituliskan secara maushul<br />

(bersambung sanadnya) dalam kitab ini. padahal <strong>hadits</strong> ini termasuk<br />

<strong>hadits</strong> shahih.<br />

Saya telah menemukannya dari dua jalur. Satu diantaranya adalah<br />

<strong>hadits</strong> mursal yang disebutkan oleh Ibnu Ishaq dalam kitab Al Maghazi<br />

dari Yazid bin Ruman, dan juga disebutkan oleh Abu Yaman dalam<br />

kitabnya dari Syu'aib dari Zuhri yang keduanya dari Urwah bin Zubair.<br />

Jalur lainnya adalah <strong>hadits</strong> maushul yang dikeluarkan oleh Thabrani dari<br />

Hadits Jundub Al Rajli dengan sanad hasan. Kemudian saya menemukan<br />

<strong>hadits</strong> lain dari Ibnu Abbas yang terdapat dalam Tafsir At-Thabari.<br />

Dengan terkumpulnya jalur-jalur itu, maka <strong>hadits</strong> tersebut menjadi<br />

shahih.<br />

Adapun komandan sariyyah (pasukan) adalah Abdullah bin Jahsy<br />

Al Asadi, saudara lelaki Zainab Ummu] Mukminin, yang diangkat<br />

sebagai raja pada tahun kedua sebelum perang Badar. Sariyyah adalah<br />

peleton pasukan tentara, dan mereka terdiri dari dua belas orang laki-laki<br />

dari kaum Muhajirin.<br />

290 — FATHUL BAARI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!