21.11.2014 Views

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

fathul-baari-1-syarah-hadits-bukhari

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

juga digunakan dalam perkataan yang benar atau yang terjadi, seperti<br />

yang dinukil Abu Umar Zaid dalam menjelaskan kefasihan Syaikh<br />

Tsa'lab. Adapun Syibawaih banyak mengatakan J^i- 1<br />

,Uj untuk dijadikan<br />

dasar dalil. Hal itu telah kami jelaskan dalam <strong>hadits</strong> Abu Sufyan tentang<br />

permulaan turunnya wahyu.<br />

Sedangkan penyusunan bab "Orang Musyrik Masuk Masjid" oleh<br />

Abu Daud, bukan berarti bahwa Dhimam datang dalam keadaan musyrik,<br />

tetapi maksudnya adalah mereka membiarkan seseorang datang dan<br />

masuk masjid. Adapun perkatannya (Saya beriman) merupakan<br />

pemberitahuan bahwa dia tidak menanyakan tentang tauhid, tetapi<br />

menanyakan keumuman risalah dan syariat Islam. Sebaliknya, Al Ojjrtubi<br />

mengambil kesimpulan dari <strong>hadits</strong> tersebut untuk menyatakan keabsahan<br />

iman seorang muqallid (orang yang bertaqlid) kepada rasul, walaupun<br />

belum nampak mukjizatnya. Demikian yang diisyaratkan oleh Ibnu<br />

Shalah.<br />

Peringatan<br />

Dalam riwayat Syarik tidak disebutkan (haji), tapi Muslim dan<br />

yang lainnya menyebutkannya. Musa mengatakan dalam riwayatnya,<br />

"Melaksanakan haji ke Baitullah merupakan kewajiban bagi yang<br />

mampu?" Hal ini diriwayatkan juga oleh Muslim dalam <strong>hadits</strong> Abu<br />

Hurairah dan Ibnu Abbas.<br />

Ibnu Tin menjadi kaget dan berkala, "Sesungguhnya tidak<br />

disebutkannya haji, adalah karena haji belum diwajibkan pada saat itu.<br />

Seakan-akan hal itu sebagaimana yang diungkapkan Al Waqidi dan<br />

Muhammad bin Habib, bahwa datangnya Dhimam adalah tahun kelima,<br />

dimana pada tahun itu belum diwajibkan haji. Tetapi, pendapat ini tidak<br />

dapat diterima dari berbagai segi. Pertama, dalam riwayat Muslim bahwa<br />

kedatangannya adalah setelah turunnya larangan dalam Al Qur'an untuk<br />

bertanya kepada Nabi, dan ayat larangan ini (surah Al Maa'idah)<br />

turunnya terakhir. Kedua, bahwa pengiriman utusan untuk menyerukan<br />

kepada Islam dimulai setelah perjanjian Hudaibiyah dan pengiriman<br />

sebagian besar utusan itu setelah fathu Makkah. Ketiga, dalam <strong>hadits</strong><br />

Ibnu Abbas bahwa kaumnya mentaati dan masuk Islam setelah dia<br />

kembali kepada mereka, dan Bani Saad - yaitu Ibnu Bakr bin Hawazin -<br />

belum masuk Islam, kecuali setelah terjadinya perang Hunain dan itu<br />

pada bulan syawal tahun ke-8. Maka benar bahwa kedatangan Dhimam<br />

terjadi pada tahun ke-9 yang dikuatkan Ibnu Ishaq dan Abu Ubaid serta<br />

lainnya. Badar Zarkasyi lupa dan mengatakan, bahwa tidak<br />

disebutkannya haji dalam riwayat tersebut, karena haji telah diketahui<br />

FATHUL BAARI — 285

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!