15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Yang mulia bisa mengharapkan segala sesuatu daripadaku . . . kecuali melarikan diri dan<br />

menarik mundur keyakinan saya. Saya tidak bisa melarikan diri, dan demikian juga menarik<br />

kembali ajaran ajaranku." Idem, b. 7, Ch. 1.<br />

Pada waktu berita tersiar di Worms bahwa Luther akan menghadap mahkamah, terjadilah<br />

kegemparan umum. Aleander, utusan paus, kepada siapa kasus ini secara khusus dipercayakan,<br />

terkejut dan marah. Ia melihat bahwa akibat semua ini akan membahayakan kepentingan<br />

kepausan. Penyelidikan mahkamah terhadap sesuatu kasus yang telah diputuskan paus dengan<br />

hukuman mati akan mendatangkan penghinaan kepada kekuasaan dan kedaulatan paus. Lebih<br />

jauh, ia juga khawatir, bahwa kemahiran berbicara dan kemampuan berargumentasi Luther akan<br />

dapat mengalihkan para pangeran dari kepentingan dan ketaatannya kepada paus. Oleh sebab itu<br />

ia mengajukan protes keras kepada Charles mengenai rencana menghadirkan Luther di Worms.<br />

Kira kira pada waktu itu surat keputusan pengucilan Luther telah dikeluarkan. Dan ini,<br />

ditambah dengan kehadiran utusan paus itu mendesak kaisar untuk menerimanya. Ia menulis<br />

surat kepada penguasa Saxony, bahwa jika Luther tidak mau menarik kembali ajaran ajarannya,<br />

ia harus tetap tinggal di Wittenberg.<br />

Belum lagi puas dengan kemenangan ini, Aleander bekerja keras dengan segala kemampuan<br />

dan kekuasaan untuk mewujudkan hukuman Luther. Dengan kegigihannya ia mendesak<br />

perhatian para pangeran, pejabat pejabat tinggi gereja, dan anggota anggota mahkamah yang<br />

lain agar menuduh Pembaharu itu dengan tuduhan "penghasutan, pemberontakan, tidak hormat<br />

kepada Tuhan, dan penghujatan." Akan tetapi kekerasan dan nafsu yang ditunjukkan oleh<br />

utusan paus itu menunjukkandengan jelas roh yang menggerakkannya. "Ia digerakkan oleh<br />

kebencian dan rasa balas dendam," kata orang orang, "bukannya oleh kesungguh sungguhan dan<br />

kesalehan." Idem, b. 7, Ch. 1. Mayoritas peserta mahkamah itu cenderung mendukung masalah<br />

Luther itu lebih dari sebelumnya.<br />

Dengan melipat gandakan usaha, Aleander mendesak kaisar agar melaksanakan keputusan<br />

paus. Tetapi, sesuai dengan hukukm yang berlaku di Jerman, hal ini tidak bisa dilakukan tanpa<br />

persetujuan para pangeran. Oleh karena akhirnya kaisar kalah atas desakan utusan kepausan, ia<br />

menyuruh utusan kepausan itu membawa kasus itu ke mahkamah. "Hari itu adalah hari<br />

kesembongan bagi duta paus. Mahkamah itu sungguh besar, tetapi masalah lebih besar lagi.<br />

Aleander membela kepentingan Roma, . . . ibu suri dan induk semua gereja." Ia harus<br />

mempertahankan kepangeranan Petrus dihadapan kumpulan kekuasaan dunia Kekristenan. "Ia<br />

mempunyai karunia berbicara dan pada waktu yang sama ia diagungkan. Allah menyuruh agar<br />

Roma hadir dan membela diri dengan ahli pidatonya yang terbaik dihadapan pengadilan yang<br />

termulia, sebelum ia dinyatakan bersalah." Wylie, b. 6, Ch. 4. Dengan ragu ragu, mereka yang<br />

memihak kepada Pembaharu, menunggu akibat dari pidato Aleander. Penguasa Saxony tidak<br />

hadir, tetapi atas perintahnya beberapa orang penasihatnya mencatat amanat utusan paus itu.<br />

Dengan segala kemampuan pengetahuan dan kemahiran berbicara, Aleander berusaha<br />

melenyapkan kebenaran. Tuduhan demi tuduhan dilontarkan kepada Luther sebagai musuh<br />

gereja dan negara, musuh orang yang masih hidup maupun yang sudah mati, musuh para alim<br />

92

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!