15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Pernyataan gereja mengenai hak mengampuni dosa, menuntun pengikut-pengikut<br />

Romanisme merasa bebas berbuat dosa; dan peraturan pengakuan, tanpa itu pengampunan tidak<br />

diberikan, juga cenderung memberi izin untuk melakukan kejahatan. Ia yang berlutut di depan<br />

orang yang sudah jatuh, dan membukakan pengakuan pikiran-pikiran yang tersembunyi dan<br />

imaginasi hati, merendahkan kemanusiaannya, dan merendahkan derajat setiap naluri agung<br />

jiwanya. Di dalam membukakan dosa-dosa hidupnya kepada seseorang imam, -- suatu<br />

kesalahan dan dosa fana, dan terlalu seringkali dikuasai anggur dan hawa nafsi -- standar<br />

tabiatnya direndahkan, dan akibatnya ia dicemarkan. Pemikirannya mengenai Allah<br />

direndahkan kepada keserupaan dengan manusia yang telah jatuh, karena imam bertindak<br />

selaku wakil Allah. Pengakuan dosa manusia kepada manusia yang merendahkan derajat ini<br />

adalah mata air rahasia darimana mengalir banyak kejahatn yang mencemarkan dunia ini, dan<br />

melayakkannya kepada kebinasaan terakhir. Namun bagi mereka yang mencintai pemanjaan<br />

diri, lebih menyenangkan mengakui kepada sesama manusia fana daripada membukakan jiwa<br />

kepada Allah. Adalah lebih enak kepada alamiah manusia membayar denda daripada<br />

meninggalkan dosa, adalah lebih mudah merendahkan diri dengan berpakaian karung dan daun<br />

jelatang serta rantai kehinaan daripada menyalibkan nafsu daging. Beratlah kuk yang rela<br />

dipikul oleh hati duniawi daripada menunduk kepada kuk Kristus.<br />

Ada persamaan yang menyolok antara Gereja Roma dengan Gereja Yahudi pada waktu<br />

kedatangan Kristus yang pertama. Pada waktu orang Yahudi secara diam-diam menginjak-injak<br />

setiap prinsip hukum Allah, secara lahiriah mereka dengan ketat mematuhi semua ajaranajarannya,<br />

membebani diri dengan ketetapan-ketetapan dan tradisi yang membuat penurutan itu<br />

menyakitkan dan menjadi beban. Sebagaimana orang-orang Yahudimengaku<br />

menghormatihukum, demikian juga pengikut-pengikut Romawi mengatakan menghormati Salib.<br />

Mereka meninggikan lambang penderitaan Kristus, sementara di dalam hidup mereka, mereka<br />

menyangkal Dia yang dilambangkannya.<br />

Para pengikut paus menempatkan salib-salib di atas gereja-gereja mereka, di atas altar-altar<br />

mereka dan pada jubah mereka. Di mana-mana terlihat tanda- tanda salib. Di mana saja secara<br />

luar salib itu dihormat dan ditinggikan. Tetapi ajaran-ajaran Kristus dikubur di bawah sejumlah<br />

tradisi yang tak ada arti, penafsiran palsu dan peraturan-peraturan yang keras. Kata-kata Juru<br />

Selamat mengenai orang-orang Yahudi yang fanatik, mengena dengan tepat kepada para<br />

pemimpin Gereja Katolik Roma: "Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di<br />

atas bahu orang, tetapimereka sendiri tidak mau menyentuhnya." (Mat. 23:4). Jiwa-jiwa yang<br />

berhati-hati terus menerus di teror ketakutan akan murka Allah, sementara banyak para pejabatpejabat<br />

gereja hidup dalam kemewahan dan kesenangan hawa nafsu. Penyembahan patung dan<br />

benda-benda keramat, doa-doa kepada orang-orang sucidengan pengagungan dan pemujaan<br />

paus, adalah alat-alat Setan untuk mengalihkan perhatian manusia dari Allah dan dari Anaknya.<br />

Untuk mencapai kehancuran mereka, ia berusaha mengalihkan perhatian mereka dari Dia, yang<br />

hanya melalui Dia saja mereka boleh mendapat keselamatan. Setan itu akan menuntun mereka<br />

kepada apa saja yang dapat menggantikan Dia yang sudah berkata, "Marilah kepada-Ku, semua<br />

yangb letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu." (Mat. 11:28).<br />

384

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!