15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

penentang telah dinyatakan dengan jelas. Firman itu diucapkan oleh Kristus dalam suatu<br />

percakapan yang tak terlupakan dengan murid-murid-Nya di Bukit Zaitun setelah untuk terakhir<br />

kalinya Ia meninggalkan kaabah. Murid-murid itu bertanya, "Apakah tanda kedatangan-Mu dan<br />

tanda kesudahan dunia?" (Mat. 24:3). Yesus memberikan tanda-tanda kepada mereka, dan<br />

berkata, "Jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah<br />

diambang pintu." (Mat. 24:33). Suatu ucapan Juru Selamat tidak akan dibuat untuk merusakkan<br />

ucapan-Nya yang lain. Walau tak seorangpun yang tahu tentang hari dan saat kedatangan -Nya,<br />

kita diajar dan diharuskan untuk mengetahui kapan kedatangan-Nya itu sudah dekat. Lebih jauh<br />

kita diajar bahwa mengabaikan amaran-Nya dan menolak atau tidak mau mengetahui kapan<br />

kedatangan-Nya itu, akan sama fatalnya kepada kita seperti kepada mereka pada zaman Nuh.<br />

Mereka tidak mengetahui kapan air bah itu datang.<br />

Dan perumpamaan dalam fatsal yang sama mempertentangkan hamba yang setia dengan<br />

yang tidak setia, dan memberikan kebinasaan kepada mereka yang berkata dalam hatinya,<br />

"Tuanku tidak datang-datang,"(Mat. 24:49) dan Kristus menghargai dan memberi upah kepada<br />

mereka yang didapat-Nya berjaga dan mengajarkan kedatangan-Nya, dan mereka yang<br />

menyangkalnya. "Karena itu berjaga- jagalah," (Mat. 24:42), kata-Nya. "Berbahagialah hamba,<br />

yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang." (Mat. 24:46). Karena<br />

jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri, dan engkau tidak tahu pada<br />

waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu." (Wah. 3:3). Paulus berbicara kepada<br />

segolongan orang yang tidak berjaga-jaga pada waktu kedatangan Tuhan. "Bahwa hari Tuhan<br />

datang seperti pencuri pada malam. Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman --<br />

maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan . . . mereka pasti tidak akan luput." (1 Tes. 5:2).<br />

Tetapi ia tambahkan kepada mereka yang memperhatikan amaran Juru Selamat itu, "Tetapi<br />

kamu, Saudara-saudara, kamu tidak hidup didalamkegelapan, sehingga hari itu mendatangi<br />

kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita<br />

bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. (1 Tes. 5:4-5).<br />

Jadi jelas ditunjukkan bahwa Alkitab tidak membiarkan orang-orang yang tetap tidak mau<br />

tahu atau bersikap masa bodoh terhadap kedatangan Kristus itu. Tetapi mereka yang hanya<br />

mencari dalih untuk menolak kebenaran, menutup telinganya kepada keterangan ini, dan<br />

perkataan "tentang hari dan saat itu tak seorangpun yang tahu," terus digemakan dan<br />

didengungkan oleh pengolok-olok, bahkan oleh mereka yang mengaku pelayan-pelayan Kristus.<br />

Pada waktu orang- orang bangkit dan mulai mencari jalan keselamatan, guru-guru agama<br />

menghalangi mereka menemukan kebenaran, berusaha menenteramkan ketakutan mereka<br />

dengan menafsirkan salah firman Allah. Para penjaga yang tidak setia bersatu dengan penipu<br />

besar itu berseru, Damai, damai, sementara Allah tidak berbicara damai. Seperti Farisi pada<br />

zaman Kristus, banyak yang menolak memasuki kerajaan Surga. Dan mereka yang mau masuk,<br />

mereka halang-halangi. Darah jiwa-jiwa ini akan dituntut dari tangan mereka.<br />

Orang yang paling rendah hati dan yang bersungguh-sungguh berserah biasanya adalah yang<br />

pertama menerima pekabaran ini. Mereka yang mempelajari sendiri Alkitab itu akan dengan<br />

segera dapat melihat sifat yang tidak Alkitabiah dari pandangan-pandangan populer nubuatan.<br />

242

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!