15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

(ed839). "Sekali lagi Tuhan akan melihat dunia ini, dan berkata, 'Lihatlah, semuanya baik<br />

adanya.'" -- Idem, p. 294.<br />

Wolff percaya bahwa kedatangan Tuhan itu sudah dekat, dan penafsirannya akan masa-masa<br />

nubuatan itu menempatkan hari kebinasaan besar itu atau hari penyempurnaan besar itu<br />

beberapa tahun sesudah waktu yang ditunjukkan oleh Wm. Miller. Kepada mereka yang<br />

mengutip dari Alkitab, "Tetapi tentang hari dan ketikanya tak seorangpun yang tahu," bahwa<br />

tak seoranpun yang tahu mengenai dekatnya kedatangan itu, Wolff menjawab, Apakah Tuhan<br />

kita mengatakan bahwa hari dan ketikanya itu tidak akan pernah diketahui? Bukankah Ia<br />

memberikan kepada kita tanda -tanda zaman agar kita tahu paling sedikit kedatangan-Nya yang<br />

sudah mendekat?, sebagaimana seseorang yang mengetahui bahwa musim panas sudah<br />

mendekat oleh melihat ranting-ranting pohon ara mulai melembut dan mulai bertunas? (Maz.<br />

24:32).<br />

Apakah kita tidak boleh mengetahui waktunya, sementara Ia sendiri mengajak kita untuk<br />

tidak hanya membaca buku nabi Daniel, tetapi juga mengertinya? Dan dalam buku Daniel itu<br />

sendiri dikatakan bahwa firman itu dimeteraikan sampai akhir zaman (memang demikianlah<br />

halnya pada zamannya) dan bahwa 'banyak orang akan menyelidikinya' (istilah Iberani<br />

untuk mengatakan memperhatikan dan memikirkan mengenai waktu), 'dan pengetahuan'<br />

(mengenai waktu itu) 'akan dipertambahkan.' (Dan. 12:4). Disamping itu, Tuhan kita tidak<br />

bermaksud dengan mengatakan ini bahwa waktunya yang sudah dekat tidak akan diketahui,<br />

tetapi 'hari dan jam yang tepat tak seorangpun yang tahu.' Ia mengatakan bahwa cukup<br />

mengetahui dari tanda-tanda zaman untuk mendorong kita bersedia kepada kedatangan-Nya itu,<br />

sebagaimana Nuh menyediakan bahtera. -- Wolff, "Research and Missionary Labours," pp.<br />

404,405.<br />

Mengenai cara penafsiran Alkitab yang umum atau penafsiran Alkitab yang salah, Wolff<br />

menulis, "Sebagian besar gereja Kristen telah menyimpang dari arti sederhana Alkitab itu, dan<br />

telah beralih ke cara berpikir khayal orang-orang Buddha; mereka percaya bahwa kebahagiaan<br />

manusia di masa yang akan datang akan terdiri dari melayang-layang di udara, dan menyangka<br />

bahwa bilamana mereka membaca orang Yahudi; mereka harus memahami orang kafir; dan<br />

bilamana mereka membaca Yerusalem, mereka harus memahami gereja. Dan jikalau dikatakan<br />

dunia, artinya langit; dan untuk kedatangan Tuhan mereka harus mengerti kemajuan<br />

perkumpulan-perkumpulan misionaris; dan naik ke bukit rumah Tuhan, menyatakan pertemuan<br />

kelompok Metodis besar." -- "Journal of the Rev. Joseph Wolff," p. 96.<br />

Selama <strong>dua</strong> puluh empat tahun, dari tahun 1821-1845, Wolff menjelajahi Mesir dan<br />

Abessinia di Afrika, melintasi Palestina, Syria, Persia, Bokhara dan India di Asia. Ia juga<br />

mengunjungi Amerika Serikat, dalam perjalanan untuk berkhotbah di pulau St. Helena. Ia tiba<br />

di New York pada bulan Agustus 1837, dan setelah berkhotbah di kota itu ia berkhotbah di<br />

Philadelphia dan Baltimore, dan akhirnya menuju Washington. Di sini ia berkata, "atas usul<br />

yang dikemukakan bekas presiden John Quincy Adam, dalam salah satu rapat-rapat Kongres,<br />

dengan suara bulat Kongres menyetujui Gedung Kongres saya gunakan untuk tempat ceramah.<br />

Saya berceramah di sana pada hari Sabtu dihadapan semua anggota Kongres dan juga uskup<br />

234

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!