15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

ke<strong>dua</strong>, mengumumkan, "Sudahlah rubuh, sudahlah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah<br />

memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." (Wah. 14:8). Istilah<br />

"Babilon," diambil dari kata "Babel," yang melambangkan kekacauan. Digunakan dalam<br />

Alkitab untuk menyatakan berbagai bentuk agama yang salah atau murtad. Dalam buku Wahyu<br />

17, Babilon dilambangkan sebagai seorang perempuan, -- sosok yang digunakan dalam Alkitab<br />

sebagai lambang gereja; perempuan yang saleh melambangkan gereja yang murni, dan<br />

perempuan sundal melambangkan gereja yang murtad.<br />

Dalam Alkitab tabiat yang saleh dan yang bertahan dalam hubungan antara Kristus dengan<br />

gereja-Nya dilambangkan dengan persekutuan nikah. Tuhan telah menggabungkan umat-Nya<br />

kepada diri-Nya oleh suatu perjanjian khidmat; Ia berjanji menjadi Allah mereka dan mereka<br />

berjanji menjadi kepunyaan-Nya, dan hanya kepunyaan Dia sendiri. Ia mengatakan, "Aku akan<br />

menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteriku<br />

dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang." (Hosea 2:18). Dan sekali<br />

lagi, "Aku telah menjadi tuan atas kamu."(Yer. 3:14) (Aku telah menikah dengan kamu -- Yer.<br />

3:14 KJV). Dan Paulus menggunakan sosok yang sama dalam buku Perjanjian Baru pada waktu<br />

ia berkata, "Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa<br />

kamu sebagai perawan suci kepada Kristus." (2 Kor. 11:2).<br />

Ketidaksetiaan jemaat kepada Kristus dengan membiarkan kepercayaan dan kasih<br />

sayangnya dialihkan daripada-Nya, dan dengan membiarkan cinta kepada perkara-perkara<br />

duniawi mengisi jiwanya, disamakan dengan pelanggaran kepada sumpah pernikahan. Dosa<br />

Israel dengan berpaling dari Tuhan dinyatakan dengan gambaran ini. Dan kasih Allah yang<br />

ajaib yang mereka hinakan digambarkan begini, "Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian<br />

dengan engkau, demikianlah firman Tuhan Allah, dan dengan ini engkau Aku punya." "Dan<br />

engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadiratu. Dan namamu termasyhur di antara<br />

bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya, oleh karena semarak<br />

perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu, . . . . Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu dan<br />

engkau seumpama bersundal dalam menganggarkan ketermasyhuranmu." "Tetapi sesungguhnya,<br />

seperti seorang isteri tidak setia terhadap suaminya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku,<br />

hai kamu Israel, demikianlah firman Tuhan." "Hai isteri yang berzinah, yang memeluk orangorang<br />

lain ganti suaminya sendiri." (Yehez. 16:8, 13-15,32; Yer. 3:20).<br />

Dalam Alkitab Perjanjian Baru, bahasa yang sangat mirip dengan yang di atas ditujukan<br />

kepada orang-orang yang mengaku Kristen yang bersahabat dengan dunia ini melebihi daripada<br />

dengan Allah. Rasul Yakub berkata, "Hai kamu orang-orang yang tidak setia! (orang-orang<br />

yang berzinah -- KJV) Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah<br />

permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya<br />

musuh Allah." (Yakub 4:4). Perempuan (Babilon) dalam buku Wahyu 17 digambarkan sebagai<br />

"yang memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata, dan mutiara,<br />

dan ditangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan<br />

percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia, "Babelbesar, ibu<br />

dariwanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi." Nabi berkata, "Dan aku melihat perempuan<br />

249

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!