15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

kedukaan. "Dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis,<br />

atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wah. 21:4). "Tidak<br />

seorangpun yang tinggal di situ akan berkata: 'Aku sakit,' dan semua penduduknya akan<br />

diampuni kesalahannya." (Yes. 33:24).<br />

Di sanalah Yerusalem Baru, ibu kota dunia baru yang dimuliakan itu, "akan menjadi<br />

mahkota keagungan di tangan Tuhan, dan serban kerajaan di tangan Allahmu." (Yes. 62:3).<br />

"Cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti<br />

kristal." "Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa<br />

kekayaan mereka kepadanya." (Wah. 21:11,24). "Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem,<br />

dan bergirang karena umat-Ku," (Yes. 65:19), kata Tuhan. "Lihatlah, kemah Allah ada di<br />

tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi<br />

umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka." (Wah. 21:3). Di dalam kota Allah, "malam tidak<br />

ada lagi di sana." Tak seorangpun memerlukan atau menginginkan istirahat. Tidak akan ada rasa<br />

letih dalam melakukan kehendak Allah dan dalam memberikan pujian bagi nama-Nya. Kita<br />

akan selalu merasakan kesegaran pagi. "Dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan<br />

cahaya matahari, sebab Tuhan Allah yang menerangi mereka." (Wah. 22:5). Sinar matahari<br />

akan digantikan oleh suatu cahaya yang sinar terangnya tidak menyakitkan, namun yang jauh<br />

melebihi sinar matahari kita waktu tengah hari. Kemuliaan Allah dan Anak Domba memenuhi<br />

kota suci itu dengan terang yang tidak pernah pudar. Umat tebusan berjalan di dalamkemuliaan<br />

hariyang kekal yang tak bermatahari.<br />

"Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah<br />

Bait Sucinya, demikianlah juga Anak Domba itu." (Wah. 21:22). Umat Allah diberikan<br />

kesempatan untuk mengadakan hubungan langsung dengan Bapa dan Anak. "Karena sekarang<br />

kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar." (1 Kor. 13:12). Kita melihat<br />

gambaran Allah dipantulkan seperti dalam cermin, dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya di alam dan<br />

dalam perhatian- Nya kepada manusia. Tetapi nanti kita akan melihat Dia muka dengan muka,<br />

tanpa selubung yang membuat samar-samar. Kita akan berdiri di hadapan-Nya, dan memandang<br />

kemuliaan wajah-Nya.<br />

Di sana umat tebusan akan mengenali sama seperti mereka juga dikenal. Kasih dan simpati<br />

yang telah ditanamkan Allah di dalam jiwa, akan dipraktekkan dalam cara yang paling benar<br />

dan menarik. Persekutuan yang murni dengan makhluk-makhluk kudus, kehidupan sosial yang<br />

harmonis dengan malaikat-malaikat yang berbahagia dan dengan orang- orang yang setia dari<br />

segala zaman, yang telah membasuh jubah mereka dan diputihkan oleh darah Anak Domba,<br />

ikatan- ikatan kudus yang mengikat bersama, "semua turunan yang di dalam Surga dan di atas<br />

bumi," (Epes. 3:15), semua ini membantu menciptakan kebahagiaan orang-orang yang ditebus.<br />

Di sana pikiran-pikiran kekal akan memandang kesukaan yang tidak pernah gagal mengenai<br />

kuasa penciptaan yang ajaib, dan misteri kasih yang menebus. Tidak akan ada musuh yang<br />

kejam dan menipu, yang menggoda untuk melupakan Allah. Setiap bakat akan dikembangkan,<br />

setiap kemampuan akan dipertambahkan. Penambahan pengetahuan tidak akan meletihkan<br />

pikiran atau menghabiskan tenaga. Di sana usaha-usaha yang paling agung dapat dilakukan,<br />

463

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!