15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Bab 5 — Juara kebenaran<br />

Sebelum Reformasi, pada suatu waktu hanya ada sedikit sekali Alkitab. Tetapi Allah tidak<br />

membiarkan firman-Nya sama sekali dilenyapkan. Kebenaran firman itu tidak akan selamanya<br />

disembunyikan. Allah dengan mudah dapat melepaskan rantai firman kehidupan itu, seperti Ia<br />

membuka pintu-pintu dan gerbang-gerbang besi untuk membebaskan hamba-hamba-Nya.<br />

Diberbagai negara di Eropah, Roh Allah telah menggerakkan orang-orang untuk mencari<br />

kebenaran seperti mencari harta yang terpendam. Dengan tuntunan ilahi mereka mempelajari<br />

lembaran-lembaran Alkitab dengan minat yang sungguh- sungguh. Mereka bersedia menerima<br />

terang itu apapun akibatnya bagi mereka. Walaupun mereka tidak bisa melihat segala sesuatu<br />

dengan jelas, mereka telah disanggupkan untuk menyadari adanya kebenaran yang telah lama<br />

tersembunyi dan terpendam. Sebagai pesuruh-pesuruh atau jurukabar-jurukabar yang di kirim<br />

Surga, mereka bangkit mematahkan mata rantai kesalahan dan ketakhyulan, dan memanggil<br />

mereka-mereka yang telah lama diperbudak untuk bangkit dan menyatakan kemerdekaannya.<br />

Kecuali di antara orang-orang Waldenses, firman Allah selama berabad-abad tertutup dalam<br />

bahasa yang hanya diketahui oleh orang-orang yang terpelajar saja. Tetapi watunya telah tiba<br />

bagi Alkitab untuk diterjemahkan dan diberikan kepada orang-orang di berbagai negeri dalam<br />

bahasa mereka sendiri. Dunia telah melewati tengah malamnya. Saat-saat kegelapan telah<br />

berlalu, dan di berbagai negeri telah terlihat tanda-tanda fajar menyingsing. Pada abad ke empat<br />

belas, telah terbit di Inggeris "bintang fajar Reformasi." John Wycliffe telah mengumumkan<br />

sebuah pembaharuan, bukan saja bagi Inggeris, tetapi juga bagi dunia Kristen. Protes besar<br />

terhadap Roma yang pernah diizinan ia ucapkan, tidak akan pernah bisa didiamkan. Protes itu<br />

membuka perjuangan yang mengakibatkan pembebasan individu, gereja-gereja dan bangsabangsa.<br />

Wycliffe menerima pendidikan bebas, dan baginya takut akan Tuhan adalah permulaan<br />

hikmat. Ia menonjol di perguruan tinggi dalam hal semangat kesalehan, dan demikian juga<br />

dalam bakat yang luar biasa serta ilmu pengetahuan yang luas. Dalam kehausannya akan ilmu<br />

pegetahuan ia berusaha untuk mengetahui setiap cabang ilmu pengetahuan. Ia di didik dalam<br />

ilmu filsafat, peraturan-peraturan gereja, dan hukum-hukum sipil, terutama yang berlaku<br />

dinegaranya. Nilai-nilai dari pendidikannya ini nyata benar dalam tugas-tugasnya dikemudian<br />

hari. Pemahaman yang mendalam mengenai filsafat spekulatif pada zamannya<br />

menyanggupkannya untuk menyatakan kesalahan. Dan dengan mempelajari hukum nasional<br />

dan kependetaan, ia telah disanggupkan untuk terjun dalam perjuangan hak-hak sipil dan<br />

kebebasan beragama. Sementara ia dapat menggunakan senjata yang di ambil dari firman Allah,<br />

ia telah memperoleh disiplin intelektual sekolah-sekolah, dan ia mengerti taktik para pengajar di<br />

sekolah-sekolah itu. Kuasa dari kecerdasannya dan luasnya serta terperincinya pengetahuanya<br />

mengundang rasa hormat dari baik teman maupun lawan. Pengikut-pengikutnya merasa puas<br />

bahwa pemimpin mereka menonjol di antara para cerdik pandai di negaranya. Dan musuhmusuhnya<br />

tidak bisa mencela dan mencemoohkan penyebab timbulnya reformasi dengan<br />

mengungkapkan kebodohan atau kelemahan para pendukungnya. Pada waktu Wycliffe masih di<br />

44

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!