15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan<br />

memberkati hari Sabat dan menguduskannya." (Kel. 20:8-11).<br />

Roh Allah mengesankan hati para pelajar firman-Nya. Mereka didorong untuk yakin bahwa<br />

mereka dengan sikap masa bodoh telah melanggar petunjuk-petunjuk hukum itu oleh tidak<br />

memperdulikan hari perhentian Khalik. Mereka mulai mencari-cari alasan untuk memelihara<br />

hari pertama dalam minggu sebagai gantihariyang sudah dikuduskan Allah. Mereka tidak<br />

menemukan bukti-bukti Alkitab yang mengatakan bahwa hukum keempat sudah dihapuskan,<br />

atau hari Sabat telah diganti. Berkat yang pertama kali menguduskan hari teujuh itu tidak<br />

pernah dihilangkan atau dihapuskan. Dengan jujur mereka berusaha mengetahui dan melakukan<br />

kehendak Allah. Sekarang sementara mereka melihat diri mereka sendiri sebagai pelanggarpelanggar<br />

hukum Allah, dukacita memenuhi hati mereka, dan mereka menyatakan kesetiaan<br />

mereka kepada Allah oleh memelihara hari Sabat-Nya kudus.<br />

Banyak dan sungguh-sungguhlah usaha yang dilakukan untuk meruntuhkan iman mereka.<br />

Tak seorangpun yang tidak bisa melihat bahwa tempat kudus di dunia ini adalah gambaran atau<br />

pola tempat kudus surgawi, dan hukumyang disimpan di dalam tabut yang di tempat kudus<br />

duniawi adalah salinan tepat dari hukum yang ada di dalam tabut di tempat kudus surgawi, dan<br />

bahwa penerimaan kebenaran mengenai tempat kudus surgawi mencakup pengakuan tuntutan<br />

hukum Allah, dan kewajiban terhadap hari Sabat hukum keempat itu. Inilah rahasia perlawanan<br />

yang sengit dan menentukan terhadap penjelasan yang harmonis Alkitab yang menyatakan<br />

pelayanan Kristus di tempat kudus surgawi. Manusia berusaha menutup pintu yang telah dibuka<br />

Allah, dan membuka pintu yang Dia sudah tutup. Tetapi apabila "Ia membuka, tidak ada yang<br />

dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka," katanya. "Lihatlah, Aku<br />

telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun." (Wah. 3:7,8).<br />

Kristus telah membuka pintu, atau pelayanan di bilik yang maha kudus, terang telah bersinar<br />

dari pintu tempat kudus yang terbuka di Surga, dan hukum keempat ditunjukkan termasuk di<br />

dalam hukum yang disimpan disana. Apa yang sudah ditetapkan Allah, teka seorangpun dapat<br />

merombaknya. Mereka yang telah menerima terang mengenai pengantaraan Kristus dan<br />

keabadian hukum Allah, mendapati bahwa inilah kebenaran yang dinyatakan dalam Wahyu 14.<br />

Pekabaran-pekabaran fatsal ini terdiri dari amaran rangkap tiga (Lihat Lampiran), yang<br />

menyediakan penduduk dunia bagi kedatangan Tuhan yang ke<strong>dua</strong> kali. Pengumuman "telah tiba<br />

saat penghakiman-Nya," menunjuk kepada akhir dari pekerjaan pelayanan Kristus bagi<br />

keselamatan manusia. Itu mengumumkan kebenaran yang harus disiarkan sampai pengantaraan<br />

Juru Selamat berakhir, dan Ia akan kembalike dunia ini menjemput umat-Nya kepada-Nya.<br />

Pekerjaan penghakiman yang dimulai pada tahun 1844 harus berjalan terus sampai kasus<br />

semua orang diputuskan, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati; pekerjaan ini akan<br />

berlangsung sampai tertutupnya masa pencobaan bagi manusia. Agar manusia dapat berdiri di<br />

hadapan penghakiman, pekabaran itu menyuruh mereka untuk "takutlah akan Allah dan<br />

muliakanlah Dia," "dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumidan laut dan<br />

semua mata air." Akibat penerimaan pekabaran ini diberikan dalam kata-kata, "Yang penting di<br />

sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus."<br />

290

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!