15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

sejauh mengenai sesuatu perintah yang jelas mengenai hari Sabat (Minggu, hari pertama dalam<br />

minggu) atau peraturan-peraturan yang jelas untuk pemeliharaannya." --- Elliot, George, "The<br />

Abiding Sabbath," p. 184.<br />

Yang lain berkata, "Sampai kepada kematian Kristus tidak ada perubahan dilakukan atas<br />

hari itu, sejauh catatan menunjukkan, mereka (rasul-rasul) tidak . . . mengeluarkan perintah<br />

yang jelas untuk meninggalkan Sabat hari ketujuh, dan pemeliharaan hari pertama dalam<br />

minggu." --- Waffle, A. E., "The Lord's Day," pp. 186-188. Katolik Roma mengakui bahwa<br />

perubahan hari Sabat dilakukan oleh gereja mereka, dan menyatakan bahwa orang- orang<br />

Protestan, oleh memeliharakan hari Minggu, mengakui kekuasaan gereja Katolik Roma.<br />

Dalambuku "The Catholic Cathechism of Christian Religion," dalam jawaban kepada<br />

pertanyaan mengenai hari yang harus dipelihara menurut hukum keempat, terdapat pernyataan<br />

ini, "Selama hukum yang lama berlaku, hari Sabtu adalah hari yang dikuduskan, tetapi gereja<br />

diperintahkan oleh Yesus Kristus dan dituntun oleh Roh Allah, telah menggantikan hari Sabtu<br />

kepada hari Minggu. Jadi sekarang kita kuduskan hari pertama, bukan hari ketujuh. Dan<br />

sekarang, Minggu artinya hari Tuhan."<br />

Sebagai tanda kekuasaan Gereja Katolik, seorang penulis pengikut paus mengutip,<br />

"Tindakan mengubah hari Sabat kepada hari Minggu yang disetujui dan diizinkan oleh orang<br />

Protestan ... sebab dengan memelihara hari Minggu, mereka mengakui kuasa gereja untuk<br />

menetapkan hari-hari raya, dan memerintahkan mereka di bawah dosa." -- Tuberville, H., "An<br />

Abridgment of Christian Doctrine," p. 58. Lalu apakah perubahan hari Sabat, kalau bukan tanda,<br />

atau cap kekuasaan Gereja Roma -- "tanda binatang" ? Gereja Roma belum meninggalkan<br />

usahanya unutk memperoleh supremasi. Dan bilamana dunia ini dan gereja-gereja Protestan<br />

menerima hari Sabat buatannya itu, sementara mereka menolak hari Sabat Alkitab, sebenarnya<br />

mereka menerima usaha itu. Mereka boleh menuntut wewenang tradisi dan para Bapa leluhur<br />

atas perubahan itu, tetapi dengan berbuat demikian mereka meremehkan atau mengabaikan<br />

prinsip utama yang memisahkan mereka dari Roma, -- bahwa "Alkitab, dan hanya Alkitab saja,<br />

agama orang-orang Protestan." Para pengikut paus dapat melihat bahwa mereka sedang menipu<br />

dunia ini dan orang-orang Proytestan yang dengan rela menutup mata kepada fakta-fakta dalam<br />

hal ini. Pada waktu gerakan memaksakan hari Minggu memperoleh kemajuan, ia bersukacita,<br />

merasa pasti bahwa hal itu akan membawa seluruh dunia Protestan di bawah panji-panji Roma.<br />

Para pengikut Roma menyatakan bahwa, "pemeliharaan hari Minggu oleh orang-orang<br />

Protestan adalah suatu penghormatan yang mereka berikan kepada kekuasaan Gereja Katolik." -<br />

- Mgr. Segur "Plain Talk About Protestantism of Today " p. 213. Pemaksaan pemeliharaan hari<br />

Minggu pada pihak gereja Protestan adalah pemaksaan penyembahan kepausan -- binatang itu.<br />

Mereka yang mengerti tuntutan hukum yang keempat itu, yang memilih memelihara yang salah<br />

gantinya hari Sabat yang benar, dengan demikian memberi penghormatan kepada kuasa yang<br />

memerintahkannya. Tetapi tindakan memaksakan kewajiban agama oleh kuasa sekular, dengan<br />

demikian gereja-gereja membuat patung binatang itu. Sejak diberlakukannya pemeliharaan hari<br />

Minggu di Amerika Serikat akan menjadi pemberlakuan penyembahan kepada binatang itu dan<br />

patungnya.<br />

299

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!