15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

berjatuhan dari langit." (Mat. 24:29). Dan Yohanes dalam buku Wahyu menyatakan, sementara<br />

ia memandang dalam penglihatan pemandangan yang mendahului hari Allah, "Dan bintang<br />

bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah buahnya<br />

yang mentah, apabila ia diguncang angin kencang." (Wah. 6:13) Nubuatan ini memperoleh<br />

penggenapan yang nyata dan mengesankan pada peristiwa besar hujan meteor pada tanggal 13<br />

Nopember 1833.<br />

Itulah kejatuhan bintang yang paling besar dan paling hebat yang pernah dicatat. "Seluruh<br />

cakrawala di atas seluruh Amerika Serikat, menyala berpijar selama beberapa jam. Tidak<br />

pernah terjadi fenomena langit di negeri ini sejak pendudukan yang pertama, yang dilihat<br />

dengan sangat kagum oleh segolongan masyarakat atau dengan sangat takut dan gentar oleh<br />

golongan yang lain." "Keagungan dan keindahannya masih terus terkenang di banyak pikiran<br />

orang . . . . Belum pernah hujan turun lebih lebat dari meteor meteor itu yang jatuh ke bumi ini.<br />

Ke Timur, ke Bbarat, ke Utara dan ke Selatan sama saja. Pendek kata seluruh langit tampak<br />

bergoyang . . . . Kejadian itu, sebagaimana dijelaskan di Journal Profesor Silliman, dilihat di<br />

seluruh Amerika Utara . . . . Dari jam <strong>dua</strong> sampai terang pagi hari langit sangat terang dan cerah<br />

tanpa berawan, suatu pertunjukan yang terus menerus kilauan cahaya bintang bintang yang<br />

cemerlang terjadi di seputar langit." Devens, R.M., "American Progress; or The Greatest Event<br />

of the Greatest Country," Ch. 28, ars. 1 5. "Sungguh, tidak ada bahasa yang dapat<br />

menggambarkan kemuliaan pertunjukan yang begitu indah; . . . tak seorangpun yang tidak<br />

melihatnya dapat membentuk suatu gambaran yang memadai dalam pikirannya mengenai<br />

kemuliaan periistiwa itu. Tampaknya bagaikan seluruh langit berbintang berkumpul di suatu<br />

titik dekat zenith (puncak) dan secepat kilat serta merta serentak memancar ke segala penjuru<br />

kaki langit. Tetapi tidak habis habisnya ribuan meteor diikuti ribuan meteor lainnya seolah olah<br />

semuanya itu diciptakan untuk kejadian itu." Reed, F. in the Christian Advocate Journal, 13<br />

December 1833. " Suatu gambaran yang lebih tepat ialah bagaikan sebatang pohon ara yang<br />

menggugurkan buahnya apabila dihembus angin kencang. Tidak mungkin untuk<br />

memperhatikan seluruhnya." "The Old Countryman," in Portland Evening Advenrtiser, 26<br />

November 1833.<br />

Dalam New York Journal of Commerce 14 November 1833, muncul sebuah artikel panjang<br />

mengenai fenomena ajaib ini yang berisi pernyataan berikut, Saya pikir, tak seorang ahli filsafat<br />

atau sarjanapun yang menceriterakan atau mencatat suatu kejadian seperti kejadian kemarin<br />

pagi. Seorang nabi meramalkannya dengan tepat 1800 tahun yang lalu, jikalau kita mengalami<br />

kesulitan untuk mengerti bahwa bintang bintang yang berjatuhan itu berarti jatuhnya bintang<br />

bintang … dalam satu satunya pengertian yang mungkin benar secara harafiah." Demikianlah<br />

diperagakan tanda tanda terakhir kedatangan Nya, mengenai mana Yesus menyuruh murid<br />

murid Nya, "Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya<br />

sudah dekat, sudah di ambang pintu." (Mat. 24:33). Setelah tanda tanda ini, Yohanes melihat<br />

sebagai peristiwa besar berikut yang lainnya, langit menyusut bagaikan gulungan kitab yang<br />

digulung, sementara bumi bergoncang, gunung gunung dan pulau pulau bergeser dari tempatnya.<br />

Dan orang jahat yang ketakutan berusaha melarikan diri dari hadirat Anak Manusia."(Wah. 6:12<br />

17). Banyak yang menyaksikan jatuhnya bintang bintang itu, memandangnya sebagai suatu<br />

216

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!