15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

tidak meninggalkan hukum Allah. (Yes. 58:1,2). Di sini dimunculkan satu golongan yang<br />

menganggap dirinya benar, dan kelihatannya menunjukkan perhatian besar dalam pelayanan<br />

Allah; tetapi teguran yang keras dan sungguh-sungguh dari Penyelidik hati membuktikan bahwa<br />

mereka menginjak-injak ajaran ilahi.<br />

Jadi nabi itu menunjukkan hukum Allah yang telah mereka tinggalkan: "Engkau akan<br />

membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan<br />

oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan 'yang memperbaiki tembok yang tembus,'<br />

'yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni.' Apabila engkau tidak menginjak-injak<br />

hukum Sabat, dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau<br />

menyebutkan hari Sabat hari kenikmatan, dan hari kudus Tuhan 'hari yang mulia;' apabila<br />

engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dengan tidak mengurus<br />

urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang- senang karena Tuhan."<br />

(Yes. 58:12-14). Nubuatan ini juga berlaku pada zaman kita. "Tembok yang tembus" telah<br />

terjadi pada hukum Allah pada waktu hari Sabat diubah oleh kepausan Roma. Tetapi waktunya<br />

telah datang untuk mengembalikan lembaga ilahi ini kepada kedudukannya yang sebenarnya.<br />

"Tembok yang tembus" itu diperbaiki, dan reruntuhan yang berabad-abad akan dibangun.<br />

Hari Sabat yang dikuduskan oleh Pencipta dengan beristirahat pada hari itu dan<br />

memberkatinya, dipelihara oleh Adam di dalam keadaannya yang teidak berdosa di Taman<br />

Eden yang kudus; dipelihara oleh Adam yang jatuh ke dalam dosa namun bertobat pada waktu<br />

ia diusir dari tempat kediamannya yang menyenangkan itu. Hari Sabat itu dipelihara oleh para<br />

Bapa, mulai dari Habil sampai kepada Nuh yang benar, sampai kepada Abraham, dan kepada<br />

Yakub. Pada waktu umat pilihan itu berada di perhambaan di Mesir, banyak yang tidak<br />

mengetahui hukum Allah, karena mereka berada di tengah- tengah penyembahan berhala yang<br />

merajalela. Tetapi pada waktu Tuhan melepaskan Israel, Ia mengumumkan hukum-Nya di<br />

dalam kebesarannya yang mengerikan kepada khalayak ramai yang berkumpul, agar mereka<br />

mengetahuikehendak-Nya, dan takut akan Dia dan menuruti-Nya selamanya.<br />

Sejak waktu itu hingga sekarang, pengetahuan akan hukum Allah telah terpelihara di dunia<br />

ini, dan hari Sabat hukum yang keempat itu telah dipelihara. Walaupun "manusia berdosa"<br />

berhasil menginjak-injak hari kudus Allah, bahkan pada masa supremasi "manusia berdosa"<br />

itupun masih ada orang-orang yang setia yang tetap menghormati hukum dan hari itu di tempattempat<br />

yang tersembunyi. Sejak Pembaharuan, pada setiap generasi ada saja orang yang<br />

mempertahankan pemeliharaan hukum itu. Meskipun sering berada di tengah-tengah celaan dan<br />

penganiayaan, kesaksian yang terus menerus telah dibawakan mengenai kekekalan hukum<br />

Allah, dan kewajiban suci atas penciptaan Sabat itu.<br />

Kebenaran-kebenaran ini sebagaimana dinyatakan dalam Wahyu 14 sehubungan dengan<br />

"Injil kekal," akan membedakan gereja Kristus dari dunia ini pada waktu kedatangan-Nya.<br />

Karena sebagai akibat dari pekabaran rangkap tiga, diumumkan, "Yang penting di sini ialah<br />

ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus." Dan<br />

pekabaran ini adalah pekabaran yang terakhir diberikan sebelum kedatangan Tuhan. Segera<br />

sesudah pekabaran itu disiarkan, Anak Manusia dilihat oleh nabi, datang dalam kemuliaan<br />

302

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!