15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Bab 6 — Dua pahlawan<br />

Benih Injil telah ditanam di Bohemia pada abad kesembilan. Alkitab telah diterjemahkan,<br />

dan perbaktian umum telah dilaksanakan dalam bahasa penduduk setempat. Akan tetapi,<br />

sementara kuasa paus bertambah, maka firman Allah semakin tersembunyi. Paus Gregory VII,<br />

yang telah merendahkan harga diri raja-raja, tidak kurang niatnya untuk memperbudak orangorang.<br />

Dan untuk itu ia mengeluarkan keputusan melarang perbaktian umum diadakan di dalam<br />

bahasa Bohemia. Paus mengatakan bahwa “adalah menyenangkan kepada Yang Mahakuasa<br />

kalau perbaktian kepada-Nya dilakukan dalam satu bahasa yang tidak diketahui, dan bahwa<br />

banyak kejahatan dan bidat telah timbul karena tidak mematuhi peraturan ini.”— Wylie, b. 3,<br />

psl.l. Dengan demikian Roma telah mendekritkan bahwa terang firman Allah harus dipadamkan,<br />

dan orang-orang harus ditutup dalam kegelapan. Tetapi Surga telah menyediakan agen-agen<br />

lain untuk memelihara gereja. Banyak orang Waldensia dan Albigensia yang diusir oleh<br />

penganiayaan dari rumah-rumah mereka di Perancis dan Italia datang ke Bohemia. Meskipun<br />

mereka tidak berani mengajar secara terang-terangan, mereka dengan bersemangat bekerja<br />

secara sembunyi-sem bunyi.<br />

Dengan demikian iman yang benar itu telah dipelihara dari abad abad. Sebelum zamannya<br />

Huss, ada orang-orang di Bohemia yang bangkit mempersalahkan dengan terang-terangan<br />

kebejatan di dalam gereja kemerosotan moral umatnya. Usaha mereka itu membangkitkan<br />

perhatian di kalangan luas. Timbullah kekuatiran hirarki, dan penganiayaan pun dilakukan ke<br />

atas murid-murid Injil itu. Mereka diusir ke hutan-hutan dan ke gunung-gunung di mana mereka<br />

mengadakan perbaktian. Mereka diburu oleh tentara dan banyak yang dibunuh. Setelah<br />

beberapa lama dikeluarkan lah dekrit bahwa semua yang berpaling dari perbaktian Romaisme<br />

harus dibalah. Akan tetapi sementara orang-orang Kristen menyerahkan hidup mereka mereka<br />

mengharapkan kepada kemenangan jauh di hadapan mereka. Salah seorang dari mereka yang<br />

“mengajarkan bahwa keselamatan hanya didapat oleh iman dalam Juruselamat yang telah<br />

disalibkan itu,” mengatakan waktu mau meninggal, “Kemarahan musuh-musuh kebenaran<br />

sekarang leluasa melawan kita, tetapi itu tidak akan berlangsung selama-lamanya. Akan ada<br />

seseorang yang bangkit dari orang-orang biasa, tanpa pedang dan kekuasaan; dan melawan dia<br />

mereka tidak akan bisa sewenangwenang.”—Wylie, b. 3, Ch. 1. Zaman Luther masih jauh di<br />

depan. Tetapi telah bangkit seseorang, yang kesaksiannya melawan Roma akan<br />

menggemparkan bangsa-bangsa.<br />

John Huss dilahirkan sebagai orang yang hina, dan secara dini telah men-jadi anak yatim<br />

karena ditinggal mati ayahnya. Ibunya yang saleh, yang menganggap pendidikan dan takut akan<br />

Allah sebagai harta milik paling berharga, berusaha membuat ini sebagai warisan bagi anaknya.<br />

Huss bel-ajar di sekolah propinsi, kemudian melanjutkan ke universitas di Praha yang diterima<br />

sebagai mahasiswa amal, tenpa membayar. Ia disertai ibunya da-lam perjalanan ke Praha.<br />

Sebagai seorang janda miskin ia tak mempunyai sesuatu harta dunia yang bisa diberikan kepada<br />

anaknya. Tetapi sementara mereka semakin dekat ke kota besar itu, ibunya berlutut di samping<br />

pemuda yang tidak berayah ini, dan memohon berkat Bapa Surgawi baginya. Ibu itu tidak<br />

56

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!