15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Penganiayaan terhadap gereja tidak berlangsung terus selama jangka waktu 1260 tahun itu.<br />

Allah dalam kemurahan-Nya kepada umat-Nya telah mempersingkat waktu pencobaan sengit<br />

itu. Dalam meramalkan “masa kesengsaraan besar” yang akan menimpa gereja, Juru Selamat<br />

berkata, “Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan<br />

ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktunya akan dipersingkat.”<br />

(Matius 24:22). Oleh karena pengaruh Pembaharuan, penganiayaan telah diakhiri menjelang<br />

tahun 1798.<br />

Mengenai ke<strong>dua</strong> saksi, nabi selanjutnya mengatakan, “Mereka adalah ke<strong>dua</strong> pohon zaitun<br />

dan ke<strong>dua</strong> kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.” “Firman-Mu itu pelita bagi<br />

kakiku dan terang bagi jalanku.” (Wahyu 11:4; Maz. 119:105). Ke<strong>dua</strong> saksi itu melambangkan<br />

Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Ke<strong>dua</strong>-<strong>dua</strong>nya adalah saksi penting mengenai<br />

asal mula dan kekekalan hukum Allah. Ke<strong>dua</strong>nya juga menjadi saksi rencana keselamatan.<br />

Lambang-lambang atau contoh-contoh dan nubuatan-nubuatan Alkitab Perjanjian Lama<br />

menunjuk kepada Juru Selamat yang akan datang. Buku Injil dan Surat-surat Rasul-rasul<br />

Alkitab Perjanjian Baru menerangkan Juru Selamat yang sudah datang dengan cara yang tepat<br />

seperti yang dikatakan sebelumnya oleh lambang dan nubuatan.<br />

“Mereka akan bernubuat sambil berkabung seribu <strong>dua</strong> ratus enam puluh tahun lamanya.”<br />

Selama sebagian besar dari waktu ini, saksi-saksi Allah tetap dalam keadaan samar-samar.<br />

Kuasa kepausan berusaha menyembunyikan Firman kebenaran itu dari orang-orang, dan<br />

menampilkan saksi-saksi palsu untuk menandingi kesaksiannya. (Lihat Lampiran). Pada waktu<br />

Alkitab diharamkan oleh penguasa agama dan pemerintah, pada waktu kesaksiannya diputarbalikkan<br />

atau dipalsukan dan segala usaha dilakukan oleh manusia dan Setan mencari cara<br />

untuk mengalihkan pikiran orang-orang dari Alkitab itu, pada waktu mereka yang berani<br />

menyiarkan kebenarannya yang suci diburu, dikhianati, disiksa, disekap dalam penjara bawah<br />

tanah, mati syahid demi iman mereka, atau terpaksa melarikan diri ke gunung-gunung, ke<br />

lobang-lobang dan gua-gua di tanah, — maka saksi-saksi yang setia itu bernubuat sambil<br />

berkabung. Namun begitu, mereka meneruskan kesaksian mereka selama masa 1260 tahun itu.<br />

Pada masa yang paling gelap ada orang-orang yang setia yang mencintai firman Allah dan<br />

mempertahankan kehormatan-Nya. Kepada hamba-hamba yang setia ini telah diberikan<br />

kebijaksanaan, kekuatan dan kuasa untuk menyatakan kebenaran-Nya selama jangka waktu itu.<br />

“Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka<br />

menganguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada yang hendak menyakiti mereka, maka<br />

orang itu harus mati secara itu.” (Wahyu 11:5). Orang-orang yang menginjak-injak firman<br />

Tuhan tidak bisa bebas dari hukuman. Makna dari perkataan yang mengerikan ini dijelaskan<br />

dalam pasal penutup buku Wahyu: “Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar<br />

perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: ‘Jika seorang menambahkan sesuatu kepada<br />

perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka<br />

yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataanperkataan<br />

dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan<br />

dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.” (Wahyu 22:18,19).<br />

166

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!