15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Ia juga melihat bahwa sebagai seorang profesor di universitas, Luther adalah seorang yang<br />

sukses. Baru setahun berlalu setelah Luther me-nempelkan tesisnya di gereja kastil, sudah ada<br />

penurunan kunjungan peziarah ke gereja itu pada pesta hari raya Seluruh Orang Kudus. Roma<br />

telah kekurangan kelompok orang yang datang berbakti dan kekurangan persembahan. Tetapi<br />

tempat mereka ini telah diisi oleh kelompok lain, yang datang ke Wittenberg, bukan menjadi<br />

peziarah untuk me-ngagumi benda-benda bersejarah, tetapi menjadi pelajar-pelajar yang<br />

memenuhi ruangan-ruangan belajar. Tulisan-tulisan Luther telah membangkitkan minat baru<br />

terhadap Alkitab, bukan hanya dari seluruh bagian Jerman, tetapi juga dari negara-negara lain.<br />

Mereka berduyun-duyun memasuki universitas. Para pemuda yang pertama kali datang ke<br />

Wittenberg, mengangkat tangan mereka ke atas dan memuji Allah yang telah menyebabkan<br />

terang kebenar-an bersinar dari kota ini, seperti dari Sion pada zaman dahulu, dari mana terang<br />

itu tersebar bahkan ke negeri-negeri yangjauh.”—D ‘Aubigne, b. 6, psl. 10.<br />

Sampai kini Luther baru sebagian bertobat dari kesalahan-kesalahan Roman isme. Tetapi<br />

sementara ia membandingkan Kitab Suci dengan dekrit kepausan dan undang-undang, ia<br />

menjadi sangat heran. “Saya sedang membaca,” ia menulis, “dekrit para paus, dan... saya tidak<br />

tahu apakah paus itu sendiri antikristus atau rasulnya. Kristus sangat disalahgambarkan dan<br />

disalibkan didalamnya.”—Ibid, b. 5, psl. 1. Namun sampai saat ini tidak ada pikirannya untuk<br />

memisahkan diri dari persekutuannya. Tulisan-tulisan dan doktrin Pembaru itu telah meluas<br />

kesetiap bangsa di dunia Kekristenan. Pekerjaan itu meluas ke Swis dan ke Negeri Belanda<br />

Salinan tulisan-tulisannya terdapat juga di Perancis dan Spanyol. Di Inggris pengajaran Luther<br />

diterima sebagai firman kehidupan. Juga ke Belgia dan ke Italia kebenaran itu telah meluas.<br />

Beribu-ribu bangkit dari tidur mereka yang bagaikan orang mati itu, kepada kesukaan dan<br />

pengharapan suatu kehidupan beriman.<br />

Roma menjadi semakin jengkel oleh serangan-serangan Luther. Dan telah dinyatakan oleh<br />

beberapa lawan-lawannya yang fanatik, bahkan oleh para doktor di universitas-universitas<br />

Katolik, bahwa siapa yang membunuh biarawan pemberontak itu tidak berdosa. Pada suatu hari<br />

seorang asing, dengan pistol disembunyikan dibalik jubahnya, mendekati Reformis itu, dan<br />

bertanya mengapa ia berjalan sendirian seperti itu. Luther menjawab, “Saya berada di dalam<br />

tangan Tuhan. Ia adalah kekuatanku dan perisaiku. Apa yang bisa dilakukan oleh seseorang<br />

terhadap saya?” —Ibid, b. 6, psl. 2. Setelah mendengar perkataan ini orang asing itu menjadi<br />

pucat pasi dan melarikan diri, seperti dari hadapan malaikat-malaikat surga.<br />

Roma bertekad membinasakan Luther, tetapi Allah-lah pelindungnya dan pertahanannya.<br />

Doktrin-doktrinnya telah terdengar di mana-mana, —“di gubuk-gubuk dan biara-biara,... di<br />

kastil-kastil para bangsawan, di uni-versitas-universitas, dan di istana raja-raja.” Dan para<br />

bangsawan telah bangkit untuk mendukung usaha-usahanya disegala bidang. —Ibid. Kira-kira<br />

pada waktu inilah Luther, setelah membaca tulisan-tulisan Huss, mendapati bahwa kebenaran<br />

besar pembenaran oleh iman, yang ia sendiri berusaha tinggikan dan ajarkan, telah dianut oleh<br />

pembaru Bohemia. “Kami semua,” kata Luther, “Paul, Augustine dan saya sendiri, telah<br />

menjadi pengikut Huss tanpa mengetahuinya!” “Allah pasti akan datang melawat dunia<br />

86

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!