15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

doktrin penjelmaan roti dan air anggur menjadi daging dan darah Kristus meng-ganggu<br />

pikirannya, ia menganggapnya sebagai godaan Setan, dan oleh doa dan pengakuan ia berusaha<br />

membebaskan diri dari gangguan itu, tetapi siasia. Dengan hidup boros ia berusaha untuk<br />

mendiamkan suara hati nuraninya yang mengganggunya. Namun tanpa hasil apa-apa. Setelah<br />

beberapa waktu lamanya ia dituntun untuk mempelajari buku Perjanjian Baru. Dan buku ini<br />

bersama-sama dengan tulisan-tulisan Luther membuat ia menerima iman yang diperbarui.<br />

Segera sesudah itu ia menyaksikan di kampung yang berdekatan pemenggalan kepala seseorang<br />

yang dihukum mati oleh karena dibaptiskan ulang. Hal ini menuntunnya mempelajari mengenai<br />

baptisan bayi. Ia sama sekali tidak menemukan bukti-bukti di dalam Alkitab mengenai hal ini,<br />

tetapi menemukan bahwa pertobatan dan imanlah sebagai syarat untuk menerima baptisan.<br />

Menno mengundurkan diri dari gereja Roma, dan membaktikan hidupnya kepada<br />

pengajaran kebenaran yang telah diterimanya. Suatu golongan orang-orang fanatik telah bangkit,<br />

baik di negeri Belanda maupun di Jerman, yang menganjurkan ajaran-ajaran yang tidak masuk<br />

akal dan yang menghasut, melanggar hukum dan kesopanan, dan menimbulkan kekerasan dan<br />

pemberontakan serta huru-hara. Menno melihat akibat yang mengerikan yang diakibatkan oleh<br />

gerakan ini, dan dengan keras ia menentang ajaranajaran yang salah dan rencana-rencana liar<br />

golongan fanatik itu. Namun, banyak orang yang telah disesatkan oleh kaum fanatik ini, telah<br />

meninggalkan ajaran-ajaran sesatnya. Masih ada tinggal beberapa keturunan orang Kristen<br />

purba, buah-buah dari pengajaran Waldenses.<br />

Menno bekerja dengan bersemangat dan berhasil di antara golongan-golongan ini. Selama<br />

<strong>dua</strong> puluh lima tahun ia bersama isterinya dan anak-anaknya mengembara menanggung<br />

kesulitan besar, pengucilan, dan sering membahayakan nyawanya. Ia menjelajahi negeri<br />

Belanda dan Jerman bagian utara, terutama bekerja di antara golongan-golongan rakyat biasa,<br />

namun berusaha menyebarluaskan pengaruhnya. Secara alamiah ia pandai berbicara. Meskipun<br />

mempunyai pendidikan yang terbatas, ia mempunyai integritas yang tidak goyang, mempunyai<br />

kerendahan hati dan tabiat yang lemah lembut, dan seorang yang tulus dan saleh yang sungguhsungguh,<br />

sehingga nyata dalam hidupnya semua jaran-ajaran yang diajarkannya, dan membawa<br />

rasa keyakinan orang banyak. Pengikut-pengikutnya tersebar, berpencar di manamana, dan<br />

ditindas. Mereka sangat menderita oleh karena disamakan de-ngan pengikut-pengikut Munster<br />

yang fanatik. Tetapi banyak sekali yang bertobat atas usahanya.<br />

Doktrin yang diperbarui itu lebih banyak diterima di negeri Belanda daripada di negara<br />

mana pun. Di beberapa negara pengikut-pengikutnya mengalami penganiayaan yang<br />

mengerikan. Di Jerman, Charles V telah melarang Pembaruan, dan dengan gembira membunuh<br />

para pengikutnya di tiang gantungan. Tetapi para pangeran berdiri sebagai penghalang melawan<br />

kelalimannya. Di negeri Belanda kuasanya lebih besar lagi, dan dekrit penganiayaan<br />

dikeluarkan susul menyusul dengan cepat. Membaca Alkitab, mendengarkannya atau<br />

mengajarkannya, atau bahkan berbicara mengenai itu akan mendatangkan hukuman mati di atas<br />

tiang gantungan. Berdoa kepada Allah di tempat tersembunyi, tidak menyembah patung, atau<br />

menyanyikan nyanyian Mazmur juga bisa dihukum mati. Bahkan mereka yang menyangkal<br />

157

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!