15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Bab 28 — Pengadilan Pemeriksaan<br />

"Sementara aku terus melihat," kata nabi Daniel, "takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah<br />

Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya seperti bulu domba;<br />

kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api<br />

timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali<br />

berlaksa-laksa berdiri dihadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah kitabkitab."<br />

(Dan. 7:9,10).<br />

Demikianlah disampaikan kepada nabi itu melalui penglihatan, hari yang besar dan khidmat<br />

di mana sifat-sifat dan hidup manusia diperiksa kembali di hadapan Hakim segenap dunia, dan<br />

kepada setiap orang akan diberikan upah "menurut perbuatannya." Yang Lanjut Usianya itu<br />

ialah Allah Bapa. Pemazmur berkata, "Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia<br />

diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkau Allah." (Maz. 90:2).<br />

Dialah sumber segala makhluk, dan mata air segala hukum, yang akan memimpin pengadilan<br />

itu. Dan malaikat-malaikat yang kudus, sebagai pelayan-pelayan dan saksi-saksi berjumlah<br />

"seribu kali beribu-ribu dan selaksa kali berlaksa-laksa" turut menghadiri persidangan ini.<br />

"Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari<br />

langit seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke<br />

hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala<br />

bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang<br />

kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah." (Dan.<br />

7:13,14). Kedatangan Kristus yang diterangkan di sini bukan kedatangan-Nya yang ke<strong>dua</strong> kali<br />

ke dalam dunia ini. Ia datang kepada Yang Lanjut Usianya di Surga untuk menerima kekuasaan<br />

dan kemuliaan dan kerajaan, yang akan diberikan kepada-Nya pada akhir tugas-Nya sebagai<br />

Pengantara. Kedatangan inilah, bukan kedatangan yang ke<strong>dua</strong> kali ke dunia ini, yang<br />

diramalkan dalam nubuatan yang akan terjadi pada akhir masa 2300 hari pada tahun 1844. Dan<br />

disertai oleh malaikat- malaikat surgawi, Imam Besar kita itu memasuki tempat yang maha<br />

kudus, dan di sana tampil di hadapan Allah, ikut pada pelayanan-Nya yang terakhir untuk<br />

manusia -- untuk melakukan pelayanan pengadilan pemeriksaan, dan untuk mengadakan<br />

pendamaian bagi semua yang berhak menerimanya.<br />

Dalam upacara kaabah di dunia ini, hanya mereka yang datang ke hadirat Allah dengan<br />

pengakuan dosa dan pertobatanlah, yang dosa-dosanya melalui darah korban karena dosa<br />

dipindahkan ke tempat yang kudus, yang mendapat bahagian dalam upacara pendamaian pada<br />

hari itu. Jadi pada hari besar pendamaian yang terakhir dan pada pengadilan pemeriksaan, kasus<br />

yang akan dipertimbangkan hanyalah mereka yang mengaku umat Allah. Pengadilan orangorang<br />

jahat adalah pekerjaan terpisah dan tersendiri, dan akan terjadi pada waktu kemudian.<br />

"Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman di mulai dan pada rumah Allah sendiri yang<br />

pertama-tama dilakukan. Dan jika penghakiman itu dimulaipada kita, bagaimanakah<br />

kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?" (1 Pet. 4:17). Buku-buku<br />

catatan di Surga, di mana nama-nama dan perbuatan-perbuatan manusia dicatat, akan<br />

321

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!