15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Bab 16 — Tanah Kebebasan<br />

Walaupun para Pembaharu Inggeris menolak doktrin-doktrin Roma, namun sebagian dari<br />

bentuk upacara-upacaranya masih tetap diertahankan. Dengan demikian walaupun kekuasaan<br />

dan kepercayaan atau syahadat Roma ditolak, tidak sedikit dari kebiasaan-kebiasaannya dan<br />

upacara-upacaranya yang dimasukkan ke dalam perbaktian Gereja Inggeris. Telah dinyatakan<br />

bahwa perkara-perkara ini bukanlah masalah hati nurani, bahwa walaupun perkara-perkara itu<br />

tidak diperintahkan di dalam Alkitab, dan oleh karena itu tidak penting, namun tidak dilarang,<br />

pada hakekatnya perkara-perkara itu tidaklah jahat. Perhatian mereka cenderung untuk<br />

mengurangi jurang yang memisahkan gereja yang dibaharui itu dengan Roma, dan didorong<br />

agar mereka memajukan penerimaan iman Protestan oleh para pegikut Roma.<br />

Bagi kaum konservatif dan yang suka berkompromi, argumen-argumen ini tampaknya<br />

cukup meyakinkan. Tetapi ada golongan lain yang tidak berpendapat demikian. Fakta bahwa<br />

kebiasaan ini "cenderung untuk menjembatani jurang perbedaan antara Roma dan<br />

Pembaharuan," -- Martyn, Vol. V, p. 22, dalam pandangan mereka adalah argumen yang<br />

meyakinkan untuk tidak mempertahankannya. Mereka memandang hal itu sebagai tanda-tanda<br />

perhambaan dari mana mereka telah dibebaskan, dan tidak berencana untuk kembali ke situ.<br />

Mereka berpikir bahwa Allah di dalam firman-Nya telah menetapkan peraturan mengenai<br />

perbaktian-Nya, dan bahwa manusia tidak mempunyai kebebasan untuk menambah atau<br />

menguranginya. Permulaan sekali kemurtadan adalah dengan menambahkan kepada kekuasaan<br />

Allah kekuasaan gereja. Roma memulainya dengan melakukan yang tidak dilarang Allah, dan<br />

yang akhirnya melarang apa yang secara khusus i suruh-Nya.<br />

Banyak orang yang dengan sungguh-sungguh ingin kembali kepada kemurnian dan<br />

kesederhanaan yang telah menandai gereja yang mula-mula itu. Mereka menganggap banyak<br />

kebiasaan-kebiasaan Gereja Inggeris sebagai tugu perinngatan penyembahan berhala, dan hati<br />

nurani mereka tidak bisa bersatu dengan perbaktian seperti itu. Akan tetapi gereja, yang<br />

didukung oleh kekuasaan pemerintah, tidak mengizinkan adanya perselisihan dalam hal bentuk<br />

upacara-upacara ini. Mengikuti upacara ini diharuskan oleh undang-undang, dan perkumpulanperkumpulan<br />

kebaktian agama yang tidak diizinkan, dilarang dengan ancaman hukuman penjara,<br />

dibuang, dan hukuman mati. Pada permulaan abad ke tujuh belas, raja yang baru saja naik<br />

takhta kerajaan Inggeris menyatakan keputusannya untuk memaksa kaum Puritan untuk<br />

"menyesuaikan diri, atau . . . mereka akan diusir keluar dari negeri tiu, atau tindakan yang lain<br />

yang lebih buruk." -- Bancroft, George, "History of the United State of America," Part I, Ch. 12,<br />

par. 6. Diburu-buru, dianiaya, dan dipenjarakan. Mereka melihat hari depan yang tidak<br />

menjanjikan hari-hari yang lebih baik, dan banyak yang bertekad melayani Allah sesuai dengan<br />

kata hati nurani mereka. "Inggeris tidak bisa lagi didiami untuk selama-lamanya." -- Palfrey, J.<br />

G., "History of New England," Ch. 3, par. 43. Akhirnya sebagian mencari perlindungan di<br />

Negeri Belanda. Kesulitan-kesulitan, kehilangan-kehilangan dan penjara dihadapi dan dialami.<br />

Rencana dan maksud-maksud mereka digagalkan, dan mereka dikhianati dan diserahkan ke<br />

182

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!