15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

untuk diadili dihadapan pengadilan kepausan di Roma yang telah begitu sering menumpahkan<br />

darah para orang kudus. Ia sama sekali tidak menutup mata kepada bahaya yang<br />

mengancamnya, namun ia akan memenuhi panggilan itu kalau saja ia tidak lumpuh, sehingga<br />

tidak mungkin baginya mengadakan perjalanan. Akan tetapi meskipun suaranya tidak akan<br />

terdengar di Roma, ia akan berbicara melalui surat, dan ia telah menetapkan akan<br />

melakukannya. Dari tempat parokinya, Pembaharu itu menulis sebuah surat kepada paus yang<br />

penuh nada hormat dan roh Kekristenan. Surat ini menjadi kecaman pedas kepada kebesaran<br />

dan kesombongan kepausan.<br />

"Sesungguhnya aku bersukacita," katanya, "membuka dan menyatakan kepada setiap orang<br />

iman yang aku pegang, dan teristimewa kepada uskup Roma. Karena sebagaimana aku<br />

mendengar bahwa iman itu kuat dan benar, ia akan mengukuhkan iman saya yang saya sebut itu,<br />

atau, kalaupun itu salah, aku akan tetap menyatakannya. "Pertama-tama, saya kira bahwa Injil<br />

Kristus adalah keseluruhan hukum Allah . . . . Saya yakin dan percaya uskup Roma akan<br />

berpegang kepada Injil Kristus itu, sebab sebagai wakil Kristus di dunia ini, akan lebih terikat<br />

kepada hukum dan Injil itu daripada orang lain. Karena kebesaran bagi murid-murid Kristus<br />

tidak terdiri dari kehormatan atau kemuliaan dunia, tetapi pada dekatnya dan tepatnya<br />

mengikuti Kristus dalam hidupnya dan perbuatan . . . . Kristus, pada waktu pengembaraannya di<br />

dunia ini, adalah orang yang paling miskin, menolak dan membuangkan kehormatan dan<br />

kemuliaan dunia . . . .<br />

"Tidak ada keharusan bagi seseorang yang setia untuk mengikuti paus atau salah seorang<br />

dari orang-orang kudus, sehingga dengan demikian ia di anggap telah mengikuti Tuhan Yesus<br />

Kristus. Karena Petrus dengan anak-anak Zebedeus telah dipersalahkan, karena menginginkan<br />

kemuliaan dunia, yang bertentangan dengan langkah-langkah mengikuti Kristus. Oleh sebab itu<br />

di dalam kesalahan-kesalahan tersebut mereka tidak boleh diikuti. . . ."Paus harus memberikan<br />

kepada pemerintah semua kekuasaan dan pemerintahan. Dan disamping itu menggerakkan dan<br />

mendorong secara efektif semua para alim ulama (pendeta-pendeta), karena demikianlah<br />

dilakukan oleh Kristus, terutama oleh rasul-rasul-Nya. Oleh sebab itu, jika seandainya aku telah<br />

bersalah dalam sesuatu hal ini, dengan rendah hati aku akan menyerah untuk diperbaiki, bahkan<br />

di hukum mati bila perlu. Dan jikalau aku bekerja menurut kemauanku atau keinginanku<br />

sebagai pribadi, dengan pasti aku akan mempersembahkan diriku dihadapan uskup Roma.<br />

Tetapi sebaliknya, Tuhan telah berbicara kepadaku dan telah mengajarku bahwa lebih baik<br />

menuruti Allah daripada manusia.<br />

Sebagai penutup ia berkata, Marilah kita berdoa kepada Allah kita, agar Ia menggerakkan<br />

hati paus kita yang baru, Urban VI, agar ia dan para pastor-pastornya boleh mengikuti Tuhan<br />

Yesus Kristus dalam hidup dan perbuatannya. Dan agar mereka boleh mengajar orang-orang<br />

dengan efektif, dan agar demikian juga orang-orang itupun mengikuti mereka dengan setia." --<br />

Foxe, Acts and Monuments" (edited by Rev. J. Pratt), Vol. III, pp. 49, 50. Dengan demikian<br />

Wycliffe menyatakan kepada paus dan para kardinalnya kelembutan dan kerendahan hati<br />

Kristus, dan bukan hanya kepada mereka, tetapi kepada semua dunia Kristen, perbedaan antara<br />

mereka dan Tuhan yang mereka mengaku sebagai wakil-wakilnya.<br />

52

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!