15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

empat tahun, Roh Suci mempengaruhi hatinya dengan keadaannya sebagai seorang berdosa. Ia<br />

tidak menemukan pada kepercayaannya yang sebelumnya, suatu jaminan kebahagiaan di balik<br />

kematian. Hari depan gelap dan suram. Merujuk kepada perasaannya pada waktu itu, ia berkata,<br />

"Pemusnahan adalah suatu pemikiran yang dingin dan menakutkan, dan<br />

pertanggungjawaban adalah kebinasaan yang pasti bagi semua orang. Langit tampak seperti<br />

kuningan di atas kepala saya, dan dunia ini bagaikan besi di bawah kaki saya. Kekekalan apa itu?<br />

Dan kematian mengapa? Semakin saya pikirkan, semakin tidak menentu kesimpulan saya. Saya<br />

mencoba berhenti berpikir, tetapi pikiran saya tidak terkendalikan. Saya benar benar sengsara,<br />

tetapi saya tidak mengerti apa sebabnya. Saya bersungut dan mengeluh, tetapi tidak tahu<br />

mengenai siapa. Saya tahu bahwa ada sesuatu yang salah, tetapi saya tidak tahu bagaimana dan<br />

dimana harus didapatkan yang benar. Saya berduka, tetapi tanpa harapan."<br />

Ia berada dalam keadaan ini selama beberapa bulan. Tiba tiba," katanya, "tabiat Juru<br />

Selamat dengan jelas terkesan di dalam pikiran saya. Tampaknya ada satu oknum yangbegitu<br />

baik dan bersimpati yang menghapuskan pelanggaran pelanggaran kita, dan dengan demikian<br />

menyelamatkan kita dari menderita hukuman dosa. Dengan segera saya rasakan betapa<br />

menyenangkan dan baik oknum yang seperti itu, dan membayangkan bahwa saya dapat<br />

meletakkan diriku ke pangkuannya dan mengharap kepada kemurahan orang seperti itu. Tetapi<br />

timbul pertanyaan, 'Bagaimana membuktikan bahwa oknum seperti itu ada?' Selain dari Alkitab,<br />

saya tidak menemukan bukti adanya Juru Selamat seperti itu, atau bahkan di masa<br />

mendatang . . . .<br />

"Saya melihat bahwa Alkitab menunjukkan seorang Juru Selamat yang saya perlukan. Dan<br />

saya merasa susah dan heran mengetahui bahwa buku yang telah diilhamkan dapat<br />

mengembangkan prinsi prinsip yang sempurna yang disesuaikan kepada kebutuhan dunia yang<br />

jatuh. Saya telah didorong untuk mengakui bahwa Alkitab itu adalah wahyu penyataan Allah.<br />

Buku ini menjadi kesukaan saya, dan di dalam Yesus saya menemukan seorang sahabat. Juru<br />

Selamat bagiku menjadi yang terutama dari selaksa. Dan Alkitab, yang sebelumnya gelap dan<br />

bertentangan, sekarang menjadi lampu pada kakiku dan terang bagi jalanku. Pikiran saya<br />

menjadi tenang dan merasa puas. Saya menemukan Allah menjadi Batu Karang di tengah<br />

tengah lautan kehidupan. Alkitab sekarang menjadi pelajaranku yang utama, dan benar benar<br />

saya bisa mengatakan bahwa saya menyelidikinya dengan sukacita. Saya menemukan bahwa<br />

setengahnya belum pernah saya dengar. Saya kagum mengapa saya belum pernah melihat<br />

keindahan dan kemuliaannya sebelumnya, dan heran bahwa saya pernah menolaknya. Saya<br />

menemukan segala sesuatu yang dinyatakan adalah yang diinginkan hatiku dan yang menjadi<br />

obat bagi setiap penyakit jiwa. Saya kehilangan minat untuk membaca buku buku lain, dan<br />

mencurahkan hati saya untuk memperoleh hikmat dari Allah." Bliss, S., "Memoirs of Wm.<br />

Miller," pp5 67.<br />

Miller mengakui di depan umum imannya dalam agama yang pernah dibencinya. Tetapi<br />

rekan rekannya yang tidak percaya kepada Allah tidak berlambatan mengajukan semua<br />

argumentasi yang ia sendiri sudah sering lancarkan melawan otoritas ilahi Alkitab. Ia belum<br />

bersedia menjawab mereka. Tetapi ia berpikir, bahwa jika Alkitab adalah wahyu dari Allah,<br />

204

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!