15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun<br />

itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya." (Wah. 20:1-3).<br />

Ungkapan "jurang maut" menyatakan dunia ini yang dalam keadaan kacau balau dan gelap<br />

dapat dibuktikan dari ayat- ayat lain. Mengenai keadaan dunia "pada mulanya," catatan Alkitab<br />

mengatakan bahwa bumi itu "belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera<br />

raya." (Kej. 1:2. Kata yang di sini diterjemahkan "samudera raya" sama dengan yang ada di<br />

Wahyu 20:1-3 yang disebut "jurang maut" ). Nubuatan mengajarkan bahwa bumi ini akan<br />

dikembalikan kepada keadaan ini, paling sedikit sebagian. Dengan berharap kepada hari Allah<br />

yang besar itu, nabi Yeremia menyatakan, "Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan<br />

kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya. Aku melihat kepada gunung-gunung<br />

ternyata goncang; dan seluruh bukitpun goyah. Aku melihat, ternyata tidak ada manusia dan<br />

semua burung di udara sudah lari terbang. Aku melihat, ternyata tanah subur sudah menjadi<br />

padang gurun, dan segala kotanya sudah runtuh di hadapan Tuhan, di hadapan mukanya yang<br />

bernyala-nyala!" (Yer. 4:23-27).<br />

Inilah yang menjadi tempat tinggal Setan dengan malaikat-malaikat jahat seribu tahun<br />

lamanya. Kegiatannya terbatas kepada dunia ini, ia tidak boleh berhubungan dengan duniadunia<br />

lain, tidak boleh menggoda dan menyusahkan mereka yang tidak pernah jatuh. Dalam<br />

pengertian inilah ia dikatakan dirantai: tidak ada lagi orang yang masih tinggal hidup, kepada<br />

siapa ia dapat menjalankan kekuasaannya. Ia sama sekali terputus dari pekerjaan penipuan dan<br />

pembinasaan yang selama berabad-abad telah menjadi kesukaannya.<br />

Nabi Yesaya, sementara memandang kepada waktu Setan digulingkan, berseru, "Wah,<br />

engaku sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan<br />

jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam<br />

hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang<br />

Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara." "Aku hendak naik<br />

mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Sebaliknya, ke dalam<br />

dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. Orang-orang<br />

yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia<br />

yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan- kerajaan bergoncang,<br />

yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak<br />

melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah? " (Yes. 1412-17).<br />

Selama 6,000 tahun, pemberontakan Setan telah "membuat bumi gemetar." Ia telah<br />

"membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya." Dan yang "tidak<br />

melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah." Selama 6,000 tahun rumah<br />

penjaranya telah menjadi tempat umat Allah, dan ia berusaha menawan mereka selama-lamanya,<br />

tetapi Kristus telah memutuskan rantai pengikatnya dan membebaskan para tawanan itu. Orangorang<br />

fasikpun sekarang ditempatkan di luar jangkauan kekuasaan Setan; dan bersama dengan<br />

malaikat- malaikatnya yang jahat itu ia dibiarkan menyadari pengaruh kutuk yang dibawa oleh<br />

dosa. "Semua bekas raja bangsa- bangsa berbaring dalam kemuliaan, masing-masing dalam<br />

rumah kuburnya. Tetapi engkau ini telah terlempar, jauh dari kuburmu, seperti taruk yang<br />

450

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!