15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

tanggai 21 Januari 1793, <strong>dua</strong> ratus lima puluh delapan tahun sesudah Perancis bersumpah untuk<br />

menganiaya para Pembaru, arak-arakan lain melintasi jalan-jalan kota Paris, dengan tujuan yang<br />

sangat berbeda. “Sekali lagi raja menjadi figur utama. Sekali lagi ada kegaduhan dan teriakan.<br />

Sekali lagi terdengar teriakan mencari lebih banyak mangsa atau korban. Sekali lagi ada tiangtiang<br />

gantungan atau panggung. Dan sekali lagi pemandangan hari itu ditutup dengan<br />

pelaksanaan hukuman yang mengerikan. Louis XVI, yang berjuang melawan para penjaga<br />

penjara dan para pelaksana hukuman, diseret ke tempat pelaksanaan hukuman, dan di sini ia<br />

dipegangi dengan kuat sampai kampak dijatuhkan memotong lehernya, dan kepalanya yang<br />

sudah terpisah dari badan itu bergulir dari atas panggung pelaksanaan hukuman “—Wylie, b. 13,<br />

psl. 21. Bukan hanya raja yang menjadi korban. Di dekat tempat yang sama <strong>dua</strong> ribu delapan<br />

ratus orang anak manusia dibinasakan dengan pisau gulotin (alat pemenggal) selama hari-hari<br />

berdarah Pemerintahan Teror itu.<br />

Pembaruan telah memberikan kepada dunia ini Alkitab yang terbuka, membukakan ajaranajaran<br />

hukum Allah, dan mendorong hati nurani manusia. Kasih yang tak terbatas itu telah<br />

membukakan kepada manusia ketetapan-ketetapan dan prinsip-prinsip surga. Allah telah<br />

bersabda, “Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang menjadi kebijaksanaanmu dan akal<br />

budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata:<br />

Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.” (Ulangan 4:6).<br />

Pada waktu Perancis menolak karunia Surga, ia menaburkan bibit anarki dan kebinasaan. Dan<br />

sebagai sebab dan akibatnya adalah Revolusi dan Pemerintahan Teror.<br />

Lama sebelum penganiayaan dibangkitkan oleh selebaran-selebaran itu, Farel, si pemberani<br />

dan yang rajin telah melarikan diri dari tanah kelahirannya. la pergi ke Swiss, dan dengan<br />

usahanya ia mendukung pekerjaan Zwingli. Ia membantu majunya gerakan Pembaruan. Ia<br />

menggunakan waktunya selanjutnya di sini, namun ia terus memberikan pengaruh yang<br />

menentukan kepada Pembaruan di Perancis. Pada tahun pertama pengasingannya, usaha-usaha<br />

secara khusus ditujukan kepada peyebaran Injil di tanah airnya. Ia menggunakan banyak waktu<br />

berkhotbah kepada teman-teman senegaranya dekat perbatasan, di mana dengan kewaspadaan<br />

yang tinggi ia memperhtikan pertentangan itu, dan membantu mereka dengan kata-kata<br />

dorongan dan nasihat. Dengan bantuan orang-orang yang diasingkan lainnya, tulisan-tulisan<br />

para Pembaru Jerman diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis, dan bersama-sama dengan<br />

Alkitab bahasa Perancis dicetak dalam jumlah yang besar. Buku-buku atau tulisan-tulisan ini<br />

dijual secara luas di Perancis oleh para kolportir. Buku-buku itu dijual dengan harga yang lebih<br />

rendah kepada para kolportir, sehingga dengan keuntungan pekerjaan mereka sanggup<br />

meneruskan penyebaran buku-buku itu.<br />

Farel memulai pekerjaannya di Swiss dengan menyamar sebagai guru sekolah yang<br />

sederhana. Ia pergi ke salah satu gereja yang terpencil, dan di sanalah ia membaktikan dirinya<br />

mengajar anak-anak. Selain mata pelajaran yang biasa, dengan hati-hati ia memperkenalkan<br />

kebenaran Alkitab, dengan harapan melalui anak-anaknya dapat menjangkau orang-orang tua.<br />

Ada beberapa orang yang percaya, tetapi imam-imam segera datang untuk menghentikan<br />

kegiatan itu, dan orang-orang yang masih percaya kepada ketakhyulan bangkit menentangnya.<br />

151

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!