15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

Dalam salah satu selebarannya tentang paus dan para pengumpul uang, ia berkata, "Mereka<br />

mengeruk uang dari negeri kita, dari mata pencaharian orang-orang kita yang miskin, ribuan<br />

banyaknya setiap tahun, dan uang raja untuk upacara- upacara suci dan hal-hal kerohanian.<br />

Tindakan adalah tindakan terkutuk, yang membuat semua dunia Kristen menyetujui dan<br />

melaksanakan penyimpangan atau bida'ah ini. Dan tentu saja, walaupun negara kita mempunyai<br />

gunung emas yang besar, kalau terus-menerus uang di ambil oleh pengumpul uang imam yang<br />

sombong ini, lama kelamaan gunung emas itu akan habis juga. Paus selalu mengambil uang dari<br />

negeri kita, tetapi tidak ada yang di kirim kepada kita selain kutukan Allah atas ketamakan<br />

terkutuk itu." -- Lewis, Rev. John, "History of the Life and Suffering of J. Wycliffe," p. 37 (ed.<br />

1820).<br />

Seger setelah ia kembali ke Inggeris, Wycliffe ditugaskan oleh raja di tempat pendetapendeta<br />

di Lutterworth. Penugasan ini memastikan bahwa raja paling sedikit tidak digusari oleh<br />

pernyataannya yang terus terang itu. Pengaruh Wycliffe terasa di dalam menentukan tindakan<br />

istana serta di dalam membentuk kepercayaan bangsa. Tak lama kemudian geledek<br />

kepausanpun menyambarnya. Ada tiga surat perintah dikirimkan ke Inggeris -- ke universitas,<br />

kepada raja, dan kepada pejabat-pejabat gereja -- semuanya memerintahkan untuk segera<br />

mengambil segala tindakan mendiamkan guru bida'ah atau yang menyimpang itu. (lihat<br />

Lampiran). -- Neander, "History of Christian Religion and Church," period 6, sec. 2, part 1, para.<br />

8. Namun, sebelum surat perintah itu tiba, para uskup, dengan bersemangat, telah memanggil<br />

Wycliffe untuk diperiksa. Tetapi <strong>dua</strong> orang putra mahkota yang paling berkuasa di kerajaan itu<br />

mendampinginya di pengadilan. Dan massa yang mengelilingi gedung pengadilan menerobos<br />

emasuki gedung, sehingga mengintimidasi para hakim. Akhirnya sidang pada waktu itu di tunda,<br />

dan Wycliffe diizinkan pergi dengan aman. Tidak berapa lama kemudian, Edward III, yang<br />

pada masa tuanya di minta oleh para pejabat tinggi gereja untuk mempengaruhi Pembaharu itu,<br />

meninggal dunia, dan bekas pelindung Wycliffe menjadi wali raja kerajaan.<br />

Akan tetapi dengan tibanya surat perintah itu berlakulah untuk seluruh Inggeris suatu<br />

perintah yang harus dituruti, untuk menangkap dan memenjarakan para bida'ah. Tindakan ini<br />

menunjuk langsung kepada pertaruhan. Nampaknya Wycliffe pasti segera akan menjadi korban<br />

pembalasan Roma. Tetapi Ia yang pernah berkata kepada seseorang pada zaman dahulu,<br />

"Jangan takut, . . . Akulah perisaimu" (Kejadian 15:1), sekali lagi merentangkan tangan-Nya<br />

untuk melindungi hamba-Nya. Kematian datang bukan kepada Pembaharu, tetapi kepada paus<br />

yang telah mengelurkan dekrit untuk membinasakannya. Paus Gregory XI meninggal dan para<br />

pendeta yang berkumpul untuk memeriksa Wycliffe dibubarkan. Pemeliharaan Allah lebih jauh<br />

masih mengendalikan kejadian-kejadian untuk memberikan kesempatan bagi pertumbuhan<br />

Reformasi. Kematian Paus Gregory dilanjutkan dengan pemilihan <strong>dua</strong> orang calon paus yang<br />

saling bersaing. Dua penguasa yang bersaing itu, yang masing-masing mengatakan bahw ia<br />

tidak dapat salah (mutlak), sekarang menuntut penurutan. (lihat Lampiran). Setiap paus<br />

memanggil pengikut-pengikutnya yang setia untuk membantu memerangi yang lain. Ia<br />

memaksakan kemauannya dengan para pendukungnya. Kejadian ini sangat melemahkan<br />

kekuasaan kepausan. Faksi-faksi yang bersaing melakukan segala apa yang bisa dilakukannya<br />

untuk saling menyerang satu sama lain, dan untuk sementara Wycliffe bisa beristirahat.<br />

48

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!