15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

mezbah persembahan bakaran, kemah suci itu terdiri dari <strong>dua</strong> buah ruangan yang disebut bilik<br />

yang kudus dan bilik yang maha kudus, yang dipisahkan oleh tirai mewah dan indah, atau<br />

selubung, selubung yang sama yang menutup pintu masuk ke bilik yang pertama.<br />

Di bilik yang kudus terdapat kaki dian, di sebelah Selatan, dengan tujuh lampunya<br />

menerangi tempat kudus itu siang dan malam. Di sebelah Utara, berdiri meja roti sajian. Dan di<br />

depan tirai atau selubung yang memisahkan bilik yang kudus dari bilik yang maha kudus<br />

terdapat mezbah pedupaan, yang daripadanya naik asap bau-bauan yang harum, bersama doadoa<br />

orang Israel ke hadirat Allah. Di bilik yang maha kudus berdiri tabut perjanjian, suatu peti<br />

yang terbuat dari kayu berharga yang dilapisi demgan emas, tempat menyimpan <strong>dua</strong> loh batu<br />

tempat kesepuluh hukum dituliskan oleh Allah. Dia atas tabut perjanjian itu, yang menjadi<br />

penutup peti suci itu tedapat tutup pendamaian, suatu hasil kerja yang indah, dan di atasnya<br />

terdapat <strong>dua</strong> kerub -- satu di setiap ujungnya -- dan semuanya disalut dengan emas murni. Di<br />

bilik ini hadirat ilahi ditandai dengan awan kemuliaan di antara ke<strong>dua</strong> kerub itu.<br />

Setelah orang Iberani menetap di tanah Kanaan, kemah suci itu telah digantikan oleh<br />

Kaabah Salomo, yang walaupun dengan bangunan permanen dan dalam ukuran yang lebih<br />

besar, tetap menurutiperbandingan-perbandingan yang sama dan dilengkapi dengan<br />

perlengkapan yang sama. Dalam bentuk ini tempat kudus berdiri teguh sampai dihancurkan<br />

tentera Roma pada tahun 70 TM -- kecuali kerusakaan pada zaman Daniel. Hanya inilah tempat<br />

kudus yang pernah berdiri di atas dunia ini, yang mengenai itu Alkitab memberikan keterangan.<br />

Inilah tempat kudus yang Rasul Paulus katakan tempat kudus perjanjian yang pertama. Tetapi<br />

bukankah perjanjian yang baru mempunyai tempat kudus? Kembali membuka buku Iberani,<br />

para pencari kebenaran menemukan bahwa keberadaan tempat kudus yang ke<strong>dua</strong>, atau tempat<br />

kudus perjanjian yang baru tercantum dalam kata-kata Rasul Paulus yang telah dikutip<br />

"Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan<br />

untuk tempat kudus buatan tangan manusia." Dan penggunaan kata "juga" memberi kesan<br />

bahwa Rasul Paulus sebelumnya telah menyebutkan tempat kudus. Kita buka kembali kepada<br />

permulaan fatsal sebelumnya akan kita baca, "Inti segala yang kita bicarakan itu ialah kita<br />

mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar<br />

di Surga, dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang<br />

didirikan oleh Tuhan bukan oleh manusia." (Iberani 8:1-2).<br />

Di sinilah dinyatakan tempat kudus perjanjian baru. Tempat kudus perjanian yang pertama<br />

didirikan oleh tangan manusia, dibangun oleh Musa, dan yang ke<strong>dua</strong> ini didirikan oleh Tuhan,<br />

bukan oleh manusia. Di dalam tempat kudus perjanjian yang pertama, imam-imam dunia<br />

menjalankan upacara-upacara, sedangkan pada tempat kudus perjanjian yang baru Kristus,<br />

Imam Besar kita, melayani di sebelah kanan Allah. Satu kaabah suci ada di dunia ini dan yang<br />

satu lagi ada di Surga. Lebih jauh, kemah suci yang dibangun oleh Musa dibangun sesuai pola<br />

atau contoh. Tuhan menuntun dia, "Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai<br />

contoh Kemah Suci dan sebagaicontoh segala perabotannya, demikianlah kamu harus<br />

membuatnya." Dan sekali lagi perintah diberikan, "Dan ingatlah, bahwa engkau membuat<br />

semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu." (Kel.<br />

274

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!