15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

mencoba membangun gereja dengan pertolongan negara, yang menghimbau kuasa duniawi<br />

untuk mendukung Injil Dia yang menyatakan "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini." (Yoh. 18:36).<br />

Penyatuan gereja dengan negara, betapapun tingkatnya, tampaknya akan membawa dunia lebih<br />

dekat dengan gereja, tetapi dalam kenyataannya gerejalah yang dibawa lebih dekat kepada<br />

dunia.<br />

Prinsip yang agung yang dijalankan dengan baik oleh Robinson dan Roger Williams, bahwa<br />

kebenaran itu berkembang, bahwa orang Kristen harus siap sedia menerima semua terang yang<br />

bersinar dari firman Allah yang kudus, telah kehilangan pandangan oleh generasi penerus<br />

mereka. Gereja Protestan Amerika -- demikian juga Protestan Eropa -- yang begitu senang<br />

menerima berkat-berkat Pembaharuan, telah gagal untuk maju terus dalam jalan pembaharuan.<br />

Walaupun ada beberapa orang-orang yang setia bangkit pada segala waktu, untuk menyiarkan<br />

terang baru dan menunjukkan kesalahan yang sudah berlarut-larut, tetapi kebanyakan, seperti<br />

orang-orang Yahudi di zaman Kristus atau pengikut-pengikut kepausan pada zaman Luther,<br />

merasa puas untuk percaya seperti leluhur mereka percaya, dan hidup seperti mereka hidup.<br />

Itulah sebabnya agama sekali lagi merosot menjadi sekedar formalitas. Dan kepalsuan dan<br />

ketakhyulan, yang seharusnya sudah disingkirkan seandainya gereja terus berjalan dalam terang<br />

firman Allah, tetap ada dan berkembang. Dengan demikian semangat yang diilhami oleh<br />

Pembaharuan berangsur-angsur menurun, sampai terasa adanya kebutuhan pembaharuan dalam<br />

gereja-gereja Protestan sebagaimana dalam Gereja Roma pada zaman Luther. Terdapat<br />

keduniawian dan mati rohani yang sama, penghormatan yang sama kepada pandanganpandangan<br />

manusia, dan menggantikan ajaran-ajaran firman Allah dengan teori-teori manusia.<br />

Pengedaran Alkitab secara luas pada permulaan abad ke sembilan belas, dan terang besar<br />

yang dicurahkan ke dunia ini, tidak diikuti oleh kemajuan pengetahuan kebenaran yang<br />

dinyatakan Alkitab itu, atau pengamalan agama. Seperti pada zaman-zaman sebelumnya, Setan<br />

tak bisa menahan firman Allah dari orang-orang. Firman itu telah ditempatkan dalam jangkauan<br />

semua orang. Tetapi agar mencapai tujuannya Setan menuntun banyak orang menilai firman itu<br />

dengan enteng. Manusia melalaikan penyelidikan Alkitab, dan dengan demikian mereka terus<br />

menerima interpretasi yang salah, dan memegang ajaran-ajaran yang tidak berdasarkan Alkitab.<br />

Melihat kegagalan usahanya untuk menumpas kebenaran dengan penganiayaan, sekali lagi<br />

Setan menggunakan rencana kompromi, seperti yang telah menuntun kepada kemurtadan besar<br />

dan pembentukan Gereja Roma. Ia telah mengajak orang-orang Kristen untuk bersekutu, bukan<br />

dengan orang-orang kafir, tetapi dengan mereka, yang oleh kasihnya kepada harta dunia, telah<br />

membuktikan dirinya sebagai penyembah-penyembah berhala yang sebelumnya sama dengan<br />

yang berbakti menyembah patung-patung ukiran. Dan akibat dari persatuan ini tidak kurang<br />

berbahayanya dari pada zaman-zaman sebelumnya. Kesombongan, keangkuhan dan keborosan<br />

yang berlebihan yang diselubungi oleh agama meraja-lela, dan gereja menjadi bejat dan merosot.<br />

Setan terus memutar-balikkan ajaran-ajaran Alkitab, dan tradisi-tradisi yang telah<br />

membinasakan jutaan orang telah berakar sangat dalam. Gereja meninggikan dan<br />

mempertahankan tradisi-tradisi ini, gantinya berusaha memperoleh "iman yang pernah<br />

188

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!