15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

begitu menyadari bagaimana doanya itu akan dijawab. Di universitas itu Huss segera menonjol<br />

karena ketekunannya yang tak mengenal lelah dan kemajuannya yang pesat, sementara<br />

kehidupannya yang tidak bercacat dan kelemahlembutannya, dan kelakuannya yang baik<br />

memberikan kepadanya penghargaan universal, la adalah seorang penganut Gereja Roma yang<br />

sungguh-sungguh, dan seorang yang sungguh-sungguh mencari berkat-berkat rohani yang<br />

dijanjikan akan diberi. Pada suatu pera-yaan jubileum, ia mengadakan pengakuan dosa,<br />

membayarkan uangnya yang terakhir, dan mengikuti arak-arakan agar mudah mendapat bagian<br />

pengampunan yang dijanjikan. Setelah ia menyelesaikan pendidikan tinggi, ia memasuki<br />

keimamatan, dan dengan segera memperoleh kedudukan yang tinggi. Ia segera bertugas di<br />

istana raja. Ia juga diangkat menjadi profesor dan kemudian menjadi rektor universitas di mana<br />

ia dulu memperoleh pendidikannya. Dalam beberapa tahun saja, mahasiswa amal yang hina ini<br />

telah menjadi kebanggaan negaranya, dan namanya telah terkenal di seluruh Eropa.<br />

Tetapi Huss memulai pekerjaan pembaruan dalam bidang lain. Beberapa tahun setelah ia<br />

menjadi imam, ia ditunjuk sebagai pengkhotbah di kapel Betlehem. Pendiri kapel ini telah<br />

melakukan pengkhotbahan Alkitab dalam bahasa masyarakat setempat, sebagai sesuatu yang<br />

sangat penting. Wa-laupun Roma menentang tindakan seperti itu, belum sepenuhnya dihentikan<br />

di Bohemia. Tetapi mereka sangat buta mengenai Alkitab, dan kejahatan merajalela di semua<br />

lapisan masyarakat. Kejahatan ini sangat dicela oleh Huss, dan mengimbau untuk<br />

memperhatikan firman Allah dan menjalankan prinsip-prinsip kebenaran dan kesucian yang ia<br />

telah ajarkan berulang-ulang.<br />

Seorang warga Praha yang bernama Jerome, yang kemudian begitu dekat berhubungan<br />

dengan Huss, telah membawa tulisan-tulisan Wycliffe pada waktu ia kembali dari Inggris. Ratu<br />

Inggris, yang telah bertobatkepada pengajaran Wycliffe, adalah Putri Bohemia. Dan melalui<br />

pengaruhnya juga pekeijaan Reformasi itu telah disebarkan secara luas di negara asalnya.<br />

Tulisan-tulisan itu dipelajari oleh Huss dengan minat yang besar. Ia percaya pengarang tulisantulisan<br />

itu adalah seorang Kristen yang sungguh-sungguh, sehingga ia cenderung mengakui<br />

pembaruan-pembaruan yang dilancarkannya. Huss sebenarnya telah memasuki suatu jalan yang<br />

mem-bawanya jauh dari Roma, walaupun ia tidak menyadarinya.<br />

Pada waktu itu ada <strong>dua</strong> orang asing yang baru tiba di Praha dari Inggris. Orang-orang itu<br />

adalah orang-orang terpelajar, yang telah menerima terang. Mereka datang untuk menyebarkan<br />

terang di negeri itu. Mereka memulai dengan serangan terbuka terhadap supremasi paus, dan<br />

oleh karena itu mereka segera dibungkam oleh para penguasa. Tetapi oleh karena mereka tidak<br />

mau membatalkan niatnya, maka mereka terpaksa mencari cara lain. Oleh karena mereka adalah<br />

seniman yang sekaligus pengkhotbah, mereka mulai menggunakan kemahiran mereka. Di suatu<br />

tempat yang terbuka untuk umum mereka melukis <strong>dua</strong> gambar. Yang satu menggambarkan<br />

Kristus memasuki Yerusalem, “lemah lembut dan mengenderai seekorkeledai” (Matius 21:5),<br />

dan diikuti oleh murid-murid-Nya dengan pakaian yang sudah kumal dan dengan kaki telanjang.<br />

Lukisan yang satu lagi meng. gambarkan prosesi kepausan—paus berhias diri dengan jubah<br />

yang mewah dan dengan mahkota tiga tingkat, duduk di atas kuda yang dihiasi dengan<br />

57

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!