15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

pada buku Wahyu. Dan dengan segera ia sampai pada keyakinan bahwa nubuatan-nubuatan itu<br />

menunjuk kepada kedatangan Kristus ke<strong>dua</strong> kali yang sudah dekat. Waktu yang ia tetapkan<br />

sebagai waktu kedatangan yang ke<strong>dua</strong> kali itu tidak jauh berbeda dengan apa yang ditetapkan<br />

oleh William Miller kemudian.<br />

Tulisan-tulisan Bengel telah disebarkan di seluruh dunia Kristen. Pandangan-pandangannya<br />

mengenai nubuatan pada umumnya diterima di negara bagiannya Wurtemberg, dan dalam<br />

beberapa hal, di bagian-bagian Jerman lainnya. Pergerakan ini diteruskan sesudah ia meninggal<br />

dunia, dan pekabaran Advent itu di dengar di Jerman pada waktu yang sama pekabaran itu<br />

menarik perhatian orang-orang di negeri-negeri lain. Sebelumnya beberapa dari oranhg-orang<br />

percaya pergi ke Rusia, dan membentuk kelompok tempat tinggal di sana. Dan iman mengenai<br />

kedatangan Kristus yang ke<strong>dua</strong> kali yang tidak lama lagi tetap dipegang oleh gereja-gereja<br />

orang Jerman di negeri itu.<br />

Terang itu juga bersinar di Perancis dan Swis. Di Geneva, dimana Farel dan Calvin telah<br />

menyebarkan kebenaran Pembaharuan, Gaussen memberitakan kabar kedatangan Kristus yang<br />

ke<strong>dua</strong> kali. Pada waktu masih menjadi mahasiswa, Gaussen telah menemukan bahwa roh<br />

rasionalisme melanda Eropa pada akhir abad ke delapan belas dan permulaan abad ke sembilan<br />

belas; dan pada waktu ia memulai pelayanannya sebagai pendeta ia bukan saja buta mengenai<br />

iman yang benar, tetapi ia cenderung skeptis, ragu-ragu. Pada masa mudanya ia tertarik untuk<br />

mempelajari nubuatan. Setelah ia membaca tulisan "Rollin's Ancient History," perhatiannya<br />

tertarik kepada buku Daniel fatsal yang ke<strong>dua</strong>. Dan ia tertarik kepada ketepatan yang luar biasa<br />

dari nubuatan yang telah digenapi, sebagaimana terlihat dalamcatatan ahli sejarah itu. Ini adalah<br />

suatu kesaksian kepada inspirasi Alkitab, yang menjadi jangkar baginya ditengah-tengah<br />

malapetaka tahun-tahun berikutnya. Ia tidak merasa puas dengan ajaran rasionalisme. Dan<br />

dalam mempelajari Alkitab dan mencari terang yang lebih jelas, setelah beberapa lama<br />

kemudian, ia telah dituntun kepada iman yang positif.<br />

Pada waktu ia meneruskan penyelidikannya terhadap nubuatan-nubuatan, ia akhirnya tiba<br />

pada keyakinan bahwa kedatangan Tuhan sudah dekat. Terkesan oleh khidmatnya dan<br />

pentingnya kebenaran agung ini, ia ingin membawakannya di hadapan orang-orang. Tetapi<br />

kepercayaan populer yang menyatakan bahwa buku Daniel adalah misteri yang tidak bisa<br />

dimengerti menjadi penghalang besar keinginannya itu. Akhirnya ia memutuskan --<br />

sebagaimana yang telah lakukan oleh Farel sebelum dia dalam mengevangelisasi Geneva --<br />

memulai dengan anak-anak dengan harapan dapat menarik perhatian para orang tua. "Saya ingin<br />

hal itu dimengerti," katanya kemudian waktu berbicara mengenai langkah yang diambilnya,<br />

"bukan karena itu kurang penting, tetapi sebaliknya oleh karena nilainya yang besar, sehingga<br />

saya ingin menyajikannya dalam bentuk yang biasa, dan saya tujukan kepada anak-anak. Saya<br />

ingin didengar, dan saya takut tidak akan didengar jika terlebih dahulu saya tujukan kepada<br />

orang-orang dewasa. "Oleh sebab itu saya putuskan untuk memulaidengan yang paling muda.<br />

Saya kumpulkan pendengar anak-anak. Jika kelompok ini semakin banyak, jika mereka<br />

kelihatannya mau mendengar, jika mereka senang, tertarik dan bahwa mereka mengerti dan<br />

dapat menerangkan pokok bahasan, maka saya merasa pasti akan ada kelompok ke<strong>dua</strong> dengan<br />

237

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!