15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

mereka tidak terdapat dusta, mereka tidak bercela" di hadapan Allah. "Karena mereka berdiri di<br />

hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang dan malamdi Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk<br />

di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka." (Wah. 7:14-15). Mereka<br />

telah melihat dunia ini dilanda kelaparan dan bala sampar, matahari berkuasa menghanguskan<br />

manusia dengan panasnya yang hebat, dan mereka sendiri telah menanggung penderitaan,<br />

kelaparan dan dahaga. Akan tetapi "mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan<br />

matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengahtengah<br />

takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air<br />

kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." (Wah. 7:16-17).<br />

Dalam segala zaman umat pilihan Juru Selamat telah dididik dan didisiplin di sekolah<br />

pencobaan. Mereka berjalan dalam jalan-jalan sempit di dunia ini. Mereka dimurnikan di dalam<br />

dapur api penderitaan. Demi Yeus mereka menanggung perlawanan, kebencian dan fitnahan.<br />

Mereka mengikuti Dia melalui pertentangan yang menyakitkan. Mereka menanggung<br />

penyangkalan diri dan mengalami kekecewaan pahit. Dari pengalaman mereka yang<br />

menyakitkan, mereka mengetahui bahayanya dosa, kuasanya, jahatnya, kutuknya, dan mereka<br />

memandangnya dengan kebencian. Suatu kesadaran akan pengorbanan yang tak terhingga yang<br />

dilakukan untuk menyembuhkan akibat-akibat dosa itu membuat mereka merendahkan hatinya<br />

dalam pandangan mereka sendiri, dan hati mereka dipenuhi dengan rasa syukur dan pujian.<br />

Mereka yang tidak pernah jatuh dalam dosa tidak bisa mengerti dan menghargainya. Mereka<br />

mengasihi dengan limpah sebab mereka telah diampuni dengan limpah. Oleh karena telah turut<br />

mengambil bahagian dalam penderitaan Kristus, mereka telah dilayakkan untuk turut ambil<br />

bagian bersama Dia dalam kemuliaan-Nya.<br />

Para pewaris Allah telah datang dari rumah-rumah bertingkat, dari gubuk-gubuk, dari<br />

penjara-penjara bawah tanah, dari tiang-tiang penggantungan, dari gunung-gunung, dari<br />

padang-padang gurun, dari lobang-lobang di tanah, dari gua- gua di tepi laut. Di atas dunia ini<br />

mereka menderita "kekurangan, penderitaan dan siksaan." Berjuta-juta memasuki liang kubur<br />

dengan kehinaan, oleh karena mereka tetap teguh menolak menyerah kepada penipuan Setan.<br />

Mereka di vonis sebagai penjahat-penjahat yang paling keji oleh pengadilan-pengadilan<br />

manusia. Tetapisekarang "Allah sendirilah Hakim." (Maz. 50:6). Sekarang keputusan-keputusan<br />

dunia menjadi terbalik. "Dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi." (Yes. 25:8).<br />

"Orang akan menyebutkan mereka 'bangsa kudus,' 'orang-orang tebusan Tuhan.'" Ia telah<br />

menentukan "untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk<br />

pesta ganti kain kabung, naynyian puji-pujian ganti semangat yang pudar." (Yes. 62:12; 61:3).<br />

Mereka tidak lagi lemah, menderita, tercerai berai dan tertindas. Sejak saat ini mereka akan<br />

selalu bersama Tuhan. Mereka berdiri di hadapan takhta mengenakan jubah yang lebih mewah<br />

daripada yang pernah dipakai orang yang paling terhormat di dunia ini. Mereka dimahkotai<br />

dengan hiasan yang lebih mulia dari yang pernah diletakkan di atas kepala raja-raja dunia. Harihari<br />

yang menyakitkan dan tangisan sudah berakhir untuk selama-lamanya. Raja kemuliaan<br />

telah menyapu air mata dari semua wajah, dan setiap penyebab dukacita telah dibuangkan. Di<br />

tengah-tengah lambaian daun-daun palem mereka mengumandangkan nyanyian pujian yang<br />

443

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!