15.04.2023 Views

Kisah Spiritual dua Kota

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

Para rohaniwan dan para bangsawan dipaksa menyerah kepada kekejaman rakyat yang sudah bangkit naik pitam itu. Kehausan mereka untuk membalas dendam dirangsang oleh kematian raja; dan dia yang mendekritkan kematiannya, segera juga menyusul ke tiang gantungan pembakaran. Suatu pembunuhan umum atas semua yang dicurigai memusuhi Revolusi telah ditetapkan. Penjara-penjara penuh sesak, pada suatu waktu berisi lebih dari dua ratus ribu orang tawanan. Kota-kota kerajaan itu dipenuhi horor. Satu golongan atau kelompok revolusionis melawan golongan atau kelompok lain. Dan Perancis menjadi medan persaingan massa, digoncang oleh kekejaman hawa nafsu mereka. “Di Paris huru-hara dan kerusuhan susul menyusul, dan penduduk terbagi-bagi dalam faksi-faksi, yang tampaknya tidak ada maksud lain selain saling membinasakan atau menyingkirkan.” Dan sebagai tambahan kepada penderitaan umum, bangsa ini menjadi terlibat dalam perang yang berkepanjangan yang paling merusakkan, dengan kekuasaan-kekuasaan besar. “Negara itu hampir-hampir bangkrut. Tentara berteriak karena tunggakan gaji mereka, orang-orang Paris kelaparan, daerah-daerah diporak-porandakan oleh perampok-perampok, dan peradaban hampir dilenyapkan dalam kekacauan dan kebebasan.”

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kisah</strong> <strong>Spiritual</strong> Dua <strong>Kota</strong><br />

menyelubunginya pada saat-saat kegembiraan seperti ini. Tak ada tanda-tanda bahwa penderitaan-Nya<br />

yang luar biasa akan menyelubungi roh yang tidak mementingkan diri. Ia menangis oleh<br />

karena kebinasaan ribuan orang-orang Yerusalem -- oleh karena kebutaan dan kedegilan mereka<br />

untuk siapa sebenarnya Yesus datang untuk memberkati dan menyelamatkan mereka.<br />

Sejarah pertolongan khusus dan pemeliharaan Allah selama lebih dari seribu tahun yang<br />

dinyatakan kepada umat pilihan- Nya dipaparkan di depan mata Yesus. Di sana ada gunung<br />

Moriah, di mana anak perjanjian Ishak, korban yang tidak meronta, telah di ikat kepada mezbah<br />

-- lambang pengorbanan Anak Allah. Di sanalah diteguhkan kepada bapa orang percaya itu janji<br />

berkat, yaitu janji Mesias. (Kej. 22:9, 16-18). Di sana, nyala api korban naik ke surga dari<br />

penggilingan gandum Ornan yang telah menghindarkan pedang malaikat pembinasa (1Tawar.<br />

21) -- sesuai dengan lambang pengorbanan dan pengantaraan Juru Selamat bagi orang-orang<br />

berdosa. Yerusalem telah dihormati Allah di atas seluruh bumi. Tuhan telah "memilih Sion" dan<br />

"menginginkannya menjadi tempat kedudukan-Nya" (Maz. 132:13).<br />

Di sana, selama berabad-abad nabi-nabi kudus telah mengucapkan pekabaran-pekabaran<br />

amarannya. Di sana, imam-imam mengayunkan pedupaannya dan asap asap pedupaan bersamasama<br />

dengan doa orang yang berbakti naik ke hadirat Allah. Di sana, setiap hari<br />

dipersembahkan darah domba yang di sembelih, merujuk kepada Anak Domba Allah. Di sana,<br />

Yehovah telah menya-takan hadirat-Nya dalam awan kemuliaan di atas takhta kemurahan. Di<br />

sana, berjejak tangga ajaib yang menghubungkan dunia dengan surga (Kej. 28:12; Yoh:21) --<br />

tangga tempat malaikat-malaikat Allah turun dan naik, dan yang telah membuka kepada dunia<br />

ini jalan kepada tempat yang maha kudus. Jikalau sekiranya Israel sebgai satu bangsa<br />

memelihara kesetiaannya kepada Surga, Yerusalem akan beridiri selma-lamanya sebagai kota<br />

pilihan Allah. (Yerm. 17:21- 25). Tetapi sejarah umat pilihan itu yang tampak hanyalah catatan<br />

kemurtadan dan pemberontakan. Mereka telah menolak rahmat Surga, menyalah-gunakan<br />

kesempatannya serta menganggap enteng kesempatan-kesempatan itu.<br />

Meskipun Israel telah mengolok-olok utusan Allah itu, dan menghina segala firman-Nya,<br />

dan mengejek nabi-nabi-Nya ( 2 Taw6:16, 15), Ia masih menyatakan diri-Nya kepada mereka<br />

sebagai "Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya."<br />

(Kel. 34:6). Meskipun di tolak berulang-ulang, kemurahan-Nya terus mengundang. Dengan<br />

kasih yang melebihi kasih seorang ayah kepada anak yang diasuhnya, Allah telah "berulangulang<br />

mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan<br />

tempat kediaman-Nya." ( 2 Taw. 36:5). Pada waktu protes, himbauan dan teguran telah gagal, Ia<br />

mengirimkan kepada mereka pemberian surga yang terbaik; bahkan Ia mencurahkan surga<br />

kepada Pemberian satu-satunya itu. Anak Allah sendiri telah dikirimkan untuk mengundang<br />

kota yang tidak merasa bersalah itu. Kristuslah yang telah membawa bangsa Israel keluar dari<br />

Mesir sebagai pokok anggur yang baik. (Maz. 80:8). Tangan-Nya sendirilah yang menumpas<br />

orang kafir di hadapan mereka. Ia telah menanamkannya di "lereng bukit yang subur." (Yes.<br />

5:1-4). Pemeliharaan perlindungan-Nya telah memagarinya. Hamba-hamba-Nya telah di kirim<br />

untuk merawatnya. "Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggurKu itu," Ia berseru, "<br />

yang belum Kuperbuat kepadanya?" Meskipun Ia "menanti supaya dihasilkannya buah anggur<br />

7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!